Kairo (ANTARA News) - Istri Presiden Mesir yang digulingkan Hosni Mubarak, Suzanne, akan dibebaskan dengan jaminan "segera" setelah menyerahkan asetnya kepada negara, menurut sumber pengadilan kepada AFP, Selasa.

"Kasus akuisisi kekayaan ilegal masih berlangsung, namun  istri dari mantan presiden tidak perlu ditahan karena dia menyerahkan aset ke negara. Dia akan segera dibebaskan dengan jaminan," kata sumber itu.

Tidak disebutkan dengan jelas berapa banyak uang jaminan yang ditetapkan untuk itu.

Mantan ibu negara itu diperintahkan ditahan pada hari Jumat setelah tiga jam menjalami interogasi oleh Otoritas Penghasilam Ilegal, yang menuduhnya menyalahgunakan posisinya untuk memperoleh kekayaan secara ilegal.

Pada Senin, istri Mubarak memberikan tiga surat kuasa untuk Assem al-Gohari, kepala departemen otoritas itu yang memberikan kuasa padanya untuk menarik uang tunai dari rekening di dua bank dan untuk menjual sebuah villa mewah yang ia miliki di Kairo.

Beberapa jam setelah perintah penahanan itu dikeluarkan pada Jumat, istri Mubarak dilaporkan mengalami serangan jantung dan dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit Sharm el-Sheikh.

Suaminya juga ditahan di rumah sakit yang sama, atas tuduhan korupsi dan karena diduga memerintahkan penembakan demonstran anti-rezim selama pemberontakan rakyat yang menggulingkan dirinya pada 11 Februari.

Penahanan Mubarak telah berulang kali diperpanjang sejak ia pertama kali ditahan pada 13 April.
(G003/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011