Depok (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengkritik pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tentang insiden jatuhnya pesawat Merpati MA-60 di Teluk Kaimana, Papua.

"Dengan segala hormat kali ini saya mengkritik Pak JK," kata Andi Arief, usai acara diskusi Kemanusiaan dan Bencana di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis.

Menurut dia,   pernyataan JK yang mantan Wakil Presiden "akan  didengar beda oleh masyarakat". Ia mengatakan seharusnya JK bisa menahan diri dalam melontarkan pernyataan.

"Masalah pengadaan pesawat dan bencana merupakan hal yang berbeda," kata Andi.

Lebih lanjut Andi mengatakan seharusnya semua pihak lebih dulu mendengarkan  hasil analisis dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebelum membuat pernyataan-pernyataan.

"Biarkan  scientific yang meneliti, jangan dibawa ke ranah politik, kalau kesimpulannya berbeda dengan KNKT apa kata masyarakat," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan secara ilmiah bisa saja ada medan magnet atau turbulensi yang mengakibatkan pesawat Merpati MA-60 jatuh di Teluk Kaimana. Kemungkinan di atas sangat terbuka karena selama ini banyak kasus pesawat jatuh di Perairan Papua.

Andi juga mengkritik anggota dewan yang akan membentuk Pansus Merpati. "Saya heran kenapa DPR mau bentuk Pansus, hasil KNKT saja belum ada," katanya.
(F006/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011