Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar dan salah satu anggota KN Joko Driyono dijadwalkan bertolak ke Zurich, Swiss, pada 27 Mei mendatang, untuk meminta FIFA agar tidak memberikan sanksi terhadap Indonesia.

"Saya bersama pak Joko (Driyono), serta mungkin perwakilan Kantor Menpora dan KONI akan berangkat ke Zurich pada 27 Mei mendatang. Kami akan sampai kira-kira tanggal 28 dan semoga saja akan diterima oleh FIFA sehari setelahnya," kata Agum dikutip dari situs resmi PSSI, Selasa.

Indonesia terancam mendapatkan sanksi FIFA menyusul kericuhan yang terjadi pada saat Kongres PSSI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5) malam dan berujung pada ditutupnya kongres oleh Agum Gumelar selaku ketua KN yang dibentuk oleh FIFA.

Agum Gumelar dan Joko Driyono akan memberikan laporan lengkap penyelenggaraan Kongres PSSI dan melobi FIFA agar tidak memberikan hukuman terhadap Indonesia menyusul kegagalan KN dalam menyelenggarakan kongres.

"Kami akan menyerahkan laporan lengkap hasil penyelenggaraan kongres. Di bawah laporan tersebut akan kami cantumkan harapan masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan kita tidak sampai kena sanksi FIFA, walaupun sangat kecil kemungkinan hal itu terjadi. Andaikan kena sanksi, semoga saja sanksi itu tidak terlalu berat." kata Agum Gumelar, yang didampingi Joko Driyono, Soemaryoto dan Sinyo Aliandoe.

"Kasihan para atlet sepakbola kita yang sudah berlatih keras mempersiapkan diri untuk SEA Games. Begitupun juga dengan Persipura dan Sriwijaya FC yang telah lolos ke babak 16 besar Piala AFC," kata mantan Danjen Kopassus itu.

"Saya minta doa dari seluruh rakyat Indonesia agar misi kami tersebut dapat membuahkan hasil yang baik bagi nasib persepakbolaan nasional kita," katanya. Agenda FIFA sendiri yakni pada 30 Mei pelaksanaan sidang komite eksekutif (Exco) FIFA dan 1 Juni pelaksanaan Kongres FIFA dengan agenda utama pemilihan ketua umum FIFA untuk periode empat tahun mendatang.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011