Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boedino minta kepada pihak terkait agar pembangunan dan perluasan Bandara Soekarno-Hatta menjadi prioritas nasional mengingat kapasitas dan infrastruktur yang ada sudah tidak memadai lagi untuk sekarang ini.

"Perluasan dan pembangunan infrastruktur lain di Bandara Soekarno-Hatta agar menjadi perhatian serius pihak terkait," kata Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat, kepada pers di Istana Wapres Jakarta, di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut dikatakan usai mengikuti rapat membahas Bandara Soekarno-Hatta yang dipimpin Wakil Presiden Boediono yang antara lain diikuti Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, dan sejumlah perwakilan dari PT Angkasa Pura II, PT Kereta Api, serta Pemprov Banten.

Pihak terkait dimaksud adalah Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, PT Angkasa Pura II, PT Kereta Api, dan Pemerintah Provinsi Banten.

Pentingnya perhatian terhadap Bandara Soekarno-Hatta, katanya, mengingat kapasitas Bandara Soekarno Hatta sangat terbatas sehingga terjadi ketidakseimbangan cukup luar biasa dengan kebutuhan yang terus meningkat.

Ia mengatakan, kapasitas bandara saat ini dengan dua landasan hanya 22 juta penumpang per tahun seedangkan pada 2010 melayani 44,2 juta penumpang.

"Tadi Wakil Presiden Boediono menegaskan agar pengembangan Bandara Sokarno Hatta sudah harus menjadi prioritas nasional, karena semakin lama kita menunda pekerjaan ini akan semakin sulit," katanya.

Wapres, katanya, sudah menyetujui Angkasa Pura II membuat "grand design" yang untuk tahap awal, yang bisa dijadwalkan selesai pada 2014 adalah optimalisasi dan revitalisasi landasan dan terminal.

Targetnya meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno Hatta hingga menjadi 62 juta penumpang per tahun pada 2014.

Untuk itu, katanya, harus ada peningkatan kapasitas parkir (apron) saat ini dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat disamping harus ada rekonfigurasi landasan pacu dan "taxiway" agar kapasitas 62 juta penumpang per tahun dapat tercapai tanpa membangun runway baru.

"Juga ada optimasi trafik dengan radar baru. Dalam waktu dua minggu Kemenhub sudah memberikan persetujuan teknis untuk desain ini. Kementerian BUMN akan memberikan persetujuan kepada PT AP II sebagai korpotasi seminggu sesudahnya," katanya.

Ia mengatakan, konsentrasi pekerjaan Angkasa Pura II untuk peningkatan kapasitas itu berupa pengembangan terminal 3 yang akan selesai pada 2013, program revitalisasi T1 yang dimulai pertengahan 2013 dan selesai 2014.

Selain itu, katanya, revitalisasi Terminal 2 mulai pertengahan 2012 dan selesai 2013, pembangunan terminal kargo baru akan tender dan selesai 2013.

Ia mengatakan, pembangunan fasilitas penunjang yang berjalan paralel (aksesibilitas dan fasilitas lainnya) mulai 2011 hingga 2014.

Selain itu, katanya, pembangunan gedung terminal terintegrasi (untuk terminal 1 dan terminal 2) mulai perencanaan 2011 dan selesai pertengahan 2013.

"Perkiraan awal kebutuhan dana untuk semua proyek di atas sekitar Rp11,75 triliun. Pendanaan berasal dari Angkasa Pura II, kerja sama dengan investor, dan pinjaman perbankan nasional," katanya.

(A025/M029)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011