Teheran (ANTARA News) - Sekelompok pengunjuk rasa Iran berkumpul di depan kantor perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Teheran menunjukkan dukungan mereka kepada orang-orang yang tidak bersalah di Libya, Bahrain, dan Yaman.

Seorang pengunjuk rasa, Nasireddin Yaqoubi, mengatakan bahwa dunia tidak bisa tahan terhadap kekuasaan Allah dan Islam.

"Arogansi global mengambil bagian dalam genosida di Yaman, Bahrain, dan Libya untuk membalas dendam. Namun, kekuatan arogan harus tahu bahwa Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang yang tidak bersalah dibantai dan para pelakunya melarikan diri," kata Yaqoubi.

Dia mengingatkan bahwa meskipun PBB telah dibentuk untuk mengamankan kepentingan rakyat tertindas di dunia, organisasi internasional berkaliber tinggi seperti PBB telah menjadi boneka sementara mengabaikan kenyataan bahwa orang-orang Bahrain, Yaman dan Libya menuntut demokrasi.

"Kebangkitan Islam akan menyebar ke negara-negara Barat dan ini dihubungkan dengan pemikiran politik almarhum Imam Khomeini dan keberhasilan Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979," tambah pengunjuk rasa itu.

Sementara itu, di Teheran, warga Palestina, Khalil Esmaili, yang dalam kunjungan ke Iran untuk menghadiri ulang tahun ke 22 wafatnya pendiri Republik Islam almarhum Imam Khomeini, menyumbangkan tanda penghargaan `Quds Memorial Plaque` kepada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada Kamis.

Warga Palestina menghadiahkan `Quds Memorial Plaque` dalam pertemuan Presiden Ahmadinejad dengan anggota tim yang bertanggung jawab atas peringatan ulang tahun meninggalnya Imam Khomeini, yang juga dihadiri oleh sejumlah tamu asing.

Tanda penghargaan itu bergambarkan masjid suci Al Aqsa.

Khalil Esmail mengatakan, piagam memorial itu disumbangkan kepada Presiden Ahmadinejad atas nama semua rakyat Palestina.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011