Jakarta (ANTARA News) -  Usia 70 tahun bukan berarti saatnya  "pensiun" atau berhenti. "Insya Allah saya akan terus berjuang, tidak ada istilah pensiun atau berhenti," kata Mantan Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar pada perayaan ulang tahunnya ke-70 yang digelar di Jakarta, Jumat malam.

Hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta.

Pada pesta bernuansa alam dan didominasi warna hijau itu juga dihadiri mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraTaufik Effendi, mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, dan sejumlah mantan pejabat lainnya.

Peluncuran buku  "Rachmat Witoelar dan Perubahan Iklim" yang ditulis Wisnu Nugroho memeriahkan acara malam itu. Buku tersebut  berisi seputar sepak terjang Rachmat dalam isu perubahan iklim dari seputar COP 13 di Bali hingga masalah sampah di Bandung.

"Buku ini adalah hadiah ulang tahun dari anak-anak dan istri saya untuk diberikan kepada masyarakat bagaimana pentingnya menjaga lingkungan," kata Rachmat.

Di balik perubahan iklim dan lingkungan juga rusak karena masyarakat, karena itu melalui buku tersebut ia mengajak masyarakat untuk membayar kembali apa yang dinikmati dari lingkungan hidup.

"Kita ini hidup dari lingkungan, hutan yang baik, air yang jernih. Manusia yang merusaknya maka kita harus mengembalikan dan itu akan menjadi panggilan hidup saya," tambahnya.

Ulang tahun kali ini dirasakannya sangat berkesan karena selain tidak pernah dirayakan lagi sejak berusia 12 tahun.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga Ketua Umum PMI mengatakan, banyak berdiskusi dengan Rachmat Witoelar bagaimana memperbaiki Indonesia terutama mengenai percepatan penghijauan.

"Saya sekarang sudah paham tentang lingkungan karena dikuliahi terus-menerus oleh Rachmat," ujar Jusuf Kalla seraya menambahkan Rachmat tangguh dan konsisten dalam masalah lingkungan hidup.

Rachmat Witoelar adalah Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Indonesia Bersatu I dan saat ini menjadi ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 2 Juni 1941 itu menikah dengan Erna Witoelar (Mantan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah) dan dikaruniai tiga putra dan tujuh cucu.
(D016/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011