Kami sudah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan ganggang ulva, tetapi masih menyisakan sedikit masalah. Salah satunya adalah masyarakat yang belum tahu cara memanen ganggang itu melakukannnya dengan cara mencungkil.
Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta merintis kolam percontohan budi daya rumput laut jenis ganggang ulva di Pantai Kukup, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kegiatan itu ditujukan untuk melakukan konservasi biodiversitas ganggang ulva yang selama ini oleh masyarakat sekitar telah diolah menjadi kripik, yang diberi nama `keripik ulva`," kata Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Retno Peni Sancayaningsih, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Fakultas Biologi UGM dulu memulainya dengan mengajak masyarakat membuat keripik ulva, tetapi konservasinya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Padahal, Fakultas Biologi UGM juga bertanggung jawab untuk menjaga konservasi tersebut.

"Kami sudah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan ganggang ulva, tetapi masih menyisakan sedikit masalah. Salah satunya adalah masyarakat yang belum tahu cara memanen ganggang itu melakukannnya dengan cara mencungkil," katanya.

Akibatnya, ganggang yang sudah dicabut tidak mudah tumbuh lagi di pinggir karang pantai. Padahal, ganggang itu tumbuh pada awal musim hujan dan baru bisa dipanen pada akhir musim hujan.

Ia mengatakaan, dengan adanya kolam budi daya ganggang ulva itu diharapkan bisa menjaga konservasi tanaman biodiversitas yang ada di pantai Gunung Kidul. Potensi alam itu jika dikelola secara bijaksana akan memberikan manfaat kepada komunitas pesisir.

Dalam pengembangan kolam budi daya ganggang ulva tersebut Fakultas Biologi bekerja sama dengan Program Magister Manajemen (MM) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM.

"Ke depan, untuk kegiatan konservasi biodiversitas daerah di pesisir akan menggandeng kerja sama dengan Universitas Charles Darwin, Australia, dan Universitas Kyong San, Korea Selatan dalam pengembangan biologi kelautan," katanya.

Wakil Direktur Bidang Akademik dan Penelitian MM UGM Wakhid Slamet Ciptono mengatakan, perintisan kolam percontohan budi daya ganggang ulva merupakan aplikasi konsep pembelajaran pengarusutamaan etika dalam setiap kegiatan pendidikan dan pengajaran kepada mahasiswa.

"Konsep pembelajaran yang mengedepankan nilai moralitas etika akademik, etika sosial, dan etika lingkungan itu diajarkan pada setiap pemberian mata kuliah. Jadi, kami tdak hanya fokus pada bidang ekonomi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan sosial budaya," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011