Tidak hanya memberi efek positif kepada perusahaan, GCG juga membantu dalam mengembangkan pasar modal dan memajukan pertumbuhan ekonomi.
Jakarta (ANTARA News)- Pelaksanaan sistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) terus mengalami peningkatan di Indonesia, mengingat besarnya manfaat yang diberikan
pada dunia bisnis.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto di Jakarta, Selasa mengatakan, pelaku-pelaku usaha di Indonesia kian menyadari pentingnya implementasi GCG dalam memberikan akses yang lebih baik di dunia pasar modal, memberikan peluang joint venture (usaha patungan) dan membantu program yang ditawarkan oleh lembaga multilateral dan asosiasi lokal.

Jika suatu perusahaan menunjukkan keinginan untuk mematuhi prinsip-prinsip GCG dalam jangka panjang, maka akan berdampak positif pada tingkat perekonomian Indonesia, katanya.

Menurut dia, GCG merupakan rangkaian proses yang berkelanjutan dan harus terus ditingkatkan, karena pasar cenderung lebih menghargai perusahaan-perusahaan yang memiliki komitmen dalam hal ini dalam jangka panjang.

"Tidak hanya memberi efek positif kepada perusahaan, GCG juga membantu dalam mengembangkan pasar modal dan memajukan pertumbuhan ekonomi." katanya dalam keterangannya kepada Oxford Business Group (OBG), sebuah perusahaan penerbitan, penelitian, dan konsultan terkemuka di dunia.

Sugiarto juga memberikan apresiasi pada kinerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) yang telah memainkan peran kuncinya dengan baik dalam memperkenalkan standar praktik GCG terbaik.

Namun ia mengakui bahwa masih banyak yang harus di lakukan negara untuk mematuhi prinsip-prinsip GCG yang diakui secara internasional.

"Kita harus berusaha untuk mengadopsi prinsip-prinsip yang akan mendorong persamaan hak pemegang saham, meningkatkan akuntabilitas anggota direksi, mendorong tindakan etis dan meningkatkan transparansi dan keterbukaan," katanya.

Lebih lanjut, Sugiarto menyatakan keprihatinan terhadap masih terbatasnya tingkat investasi di Indonesia sebagai akibat minimnya infrastruktur.

Padahal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam hal ketersediaan tenaga kerja professional dan sumber daya alam.

Solusinya, menurut dia, adalah perencanaan yang baik, yang akan memberikan sinyal positif kepada investor dan mendorong negara kearah pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

"Jika proses pembangunan dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi salah satu negara terkaya di dunia dalam 20-25 tahun mendatang," katanya.


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011