"Ada tawanan yang telah dalam kurungan tersendiri selama 10 tahun,"
Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Ribuan tawanan Palestina di penjara-penjara Israel, Rabu, melancarkan mogok makan, kata menteri Palestina untuk tawanan.

"Saya dapat memastikan bahwa semua tawanan di penjara-penjara Israel telah memulai mogok makan tiga hari, yang dapat bertambah, sebagai semacam peringatan pada pemerintah Israel," kata Issa Qaraga pada wartawan di Ramallah.

Qaraga mengatakan mogok makan itu merupakan protes terhadap kebijakan pengurungan tersendiri, dan diserukan sebagai solidaritas pada kelompok tawanan dari Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP).

"Sekitar 200 tawanan dari PFLP dan beberapa tawanan yang lain mulai mogok makan tak terbatas kemarin untuk memprotes pengurungan tersendiri yang berlanjut pada sekjen mereka Ahmed Saadat selama empat tahun terakhir," kata Qaraga.

Mogok makan itu kemudian meluas ke seluruh penjara dalam protes kolektif terhadap kebijakan pengurungan tersendiri, dan juga apa yang Qaraga katakan sebagai "gelombang yang meningkat" dari langkah-langkah penghukuman terhadap tahanan.

"Ada tawanan yang telah dalam kurungan tersendiri selama 10 tahun," katanya.

Pihak berwenang penjara telah menerapkan hukuman keras dan tindakan-tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mendesak para tawanan ke keadaan memberontak terhadap semua aturan yang berlaku di dalam penjara-penjara di wilayah pendudukan, katanya.

Menurut hitungan yang dikeluarkan oleh kelompok hak asasi manusia Israel, B/tselem pada April lalu, ada 5.80 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, 217 dari mereka berusia di bawah 18 tahun.
(S008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011