Surabaya (ANTARA News) - Deklarasi ribuan guru ngaji sebagai upaya membangun karakter bangsa di Surabaya, Jawa Timur akan menghadirkan penyanyi rohani rekan duet Hadad Alwi, Sulis "Cinta Rosul".

"Deklarasi dikemas dalam tabligh akbar dan akan diikuti sekitar 3.000 guru ngaji se-Jatim sebagai upaya menyelamatkan moral dan membangun karakter bangsa di DBL Arena pada Minggu, 9 Oktober 2011," ujar Direktur Pesantren Al Quran Nurul Falah H Umar Jaeni, di Surabaya, Sabtu.

Selain dihadiri Sulis, kegiatan yang Pesantren Al Quran Nurul Falah dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jatim tersebut juga mendatangkan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan KH. Fikri Haykal Zainuddin MZ (putra alm. KH Zainuddin MZ).

"Kami berharap kegiatan bisa berjalan sukses dan mencetak guru mengaji yang berkualitas. Tentu tidak hanya sekedar mengaji biasa, tapi bisa mengajarkan bagaimana membentuk santri-santri menjadi anak yang shalih-shalihah," ucapnya.

Tidak hanya itu saja, lanjut Umar, seorang guru mengaji harus memiliki kemampuan lain seperti memahami psikologi anak, cakap berkomunikasi, bercerita, menyanyi, hingga mahir dalam manajemen pendidikannya.

Ketua Umum BKPRMI Jatim Ali Muaffa mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu bukti prestasi BKPRMI Jatim meningkatkan kualitas guru dan anak-anak.

Terlebih, kata dia, akhir September 2011, BKPRMI Jatim dinobatkan sebagai juara umum nasional Festival Anak Shalih Indonesia VIII di Jakarta.

"Dengan prestasi ini, BKPRMI berhasil memecahkan rekor tiga kali berturut-turut juara Festival Anak Sholeh (FAS) tingkat nasional," kata Ali Muaffa.

Dalam ajang tiga tahunan tersebut, tidak hanya lomba seperti qiroah, tartil, dan terjemah saja yang dinilai, tetapi lomba cerdas cermat, nasyid, puitisasi Al Quran, pidato Bahasa Inggirs, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, adzan-iqomah dan jenis lomba lainnya.

Dikatakannya, dengan prestasi yang diraih ini, BKPRMI Jatim berharap ada dukungan dari pemerintah dalam program semacam ini.

"Jika olahraga, pendidikan dan lainnya diperhatikan pembinaannya, sudah selayaknya sektor moral dan karakter bangsa mendapat prioritas agar pemerintah tidak terus mengeluh pada dampak sosial akibat rusaknya moral dan karakter bangsa," katanya.

(ANT-165/A035)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011