Mekah (ANTARA News) - Sebanyak 25 orang tenaga pengamanan akan diterjunkan di Mekah khususnya di beberapa wilayah yang akan menjadi konsentrasi berkumpulnya jamaah haji asal Indonesia, seperti di Masjid Haram.

"Beberapa daerah yang kita anggap akan menjadi konsentrasi jamaah haji Indonesia akan kita tempatkan anggota pengamanan dari TNI dan Polri," kata Kepala Bidang Pengamanan (PAM) Panita Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bambang Siswoyo kepada pers di Mekah, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Bambang Siswoyo sehubungan persiapan PAM dalam mengamankan jamaah calon haji Indonesia yang diperkirakan akan mulai berdatangan ke Mekah, 11 Oktober.

Diakuinya, dengan jumlah PAM sebanyak 25 orang dibandingkan dengan jumlah jamaah calon haji Indonesia yang mencapai 221 ribu orang, memang tidak sepadan.

Namun demikian, tambahnya, anggota PAM tersebut diharapkan setidaknya bisa membantu jamaah yang kebingungan atau mendapat tindakan kejahatan, sehingga jamaah akan merasa aman.

PAM asal Indonesia setidaknya akan ditempatkan di tiga titik yaitu kamar mandi/wudhu di sekitar Hotel Hilton, selanjutnya di Masjid Kucing (bekas pasar seng), serta sekitar halaman Babussalam.

Bambang meminta kepada para jamaah saat berada di Masjidil Haram jangan membawa uang yang berlebihan dan hindari pergi seorang diri tapi hendaknya berada dalam satu rombongan.

"Uang hendaknya dibawa secukupnya saja dan jangan pergunakan semaunya. Karena begitu ada orang jahat yang melihat jamaah membawa uang banyak maka akan menjadi incaran," katanya.

Dia mengatakan pula, beberapa titik yang berpotensi terjadi tindak kejahatan adalah sekitar kamar mandi/tempat wudhu, saat melakukan tawaf (mengelilingi Kabah tujuh kali), serta berada di dalam lift seorang diri.

"Khusus untuk jamaah wanita, disarankan jangan menggunakan lift seorang diri," katanya.

Bambang mengingatkan kembali agar mewaspadai pula kebaikan atau pertolongan orang yang baru dikenal dan jangan mudah percaya padanya, serta jangan terlihat bingung atau linglung.
(T.A025/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011