Tegal (ANTARA News) - Sekitar 80 rumah warga di Desa Mangunsaren, Kecamatan Tarub dan Desa Banjarturi, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, porak-poranda diterjang angin puting beliung pada Senin sekitar pukul 00.30 WIB.

"Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian tersebut, namun beberapa rumah dan satu sekolah rusak terutama pada bagian atapnya hancur akibat terjangan puting beliung," kata Sekretaris Desa Mangunsaren, Suherman, di Warureja, Senin.

Selain puluhan bangunan rumah, katanya, angin kencang tersebut juga merobohkan ratusan pohon, serta tiga kandang ayam yang berada di tengah sawah, rata dengan tanah, belasan ribu ekor ayam mati tertimpa bangunan.

Menurut dia, sebagian besar rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap, baik hancur akibat tertimpa pohon yang roboh atau pun genting berterbangan tersapu angin.

"Sedangkan bangunan Sekolah Dasar Negeri 02 Mangunsaren, kerusakan terjadi pada bagiaan atap gedung. Angin tersebut menerbangkan genting dan asbes tiga lokal kelas, sehingga sempat mengganggu kegiatan belajar mengajar," katanya.

Ia mengatakan, hingga sekarang perangkat desa setempat masih mendata kerusakan bangunan, pohon tumbang, serta lainnya dan sementara ini diperkirakan kerugian material ratusan juta rupiah.

Salah satu warga Mangunsaren, Waryo (32), mengatakan, beberapa saat sebelum kejadian warga mengaku khawatir dan tidak dapat tidur karena selain hujan lebat, angin kencang, petir menyambar-nyambar, listrik di wilayah tersebut juga padam sejak pukul 23.00 WIB.

"Saat itu saya di rumah bersama anak saya berada di kamar tidur, tiba-tiba terdengar gemuruh di bagian dapur dan beberapa saat kemudian atap dapur runtuh dan dinding jebol, melihat kejadian itu saya langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

Ia mengatakan, sesaat setelah puting beliung menerjang rumah-rumah warga, sebagian warga langsung keluar rumah untuk menghindari reruntuhan bangunan, sehingga suasana saat itu menjadi ramai akibat kepanikan warga.

Sementara itu, angin puting beliung di Desa Banjarturi, Kecamatan Warureja tidak hanya menerjang sekitar 40 rumah warga dan menumbangkan ratusan pohon, namun juga merobohkan sebuah tiang listrik hingga mengakibatkan aliran listrik PLN di wilayah tersebut mati.

"Hingga Senin siang listrik di daerah ini belum menyala akibat tiang listrik rohoh diterjang puting beliung Senin dinihari tadi," kata salah seorang warga, Samiasih (40).

Menurut warga Desa Banjarharjo tersebut, beberapa warga sudah melapor ke PLN setempat mengenai robohnya tiang listrik yang mengakibatkan listrik padam, namun hingga Senin sore belum ada petugas dari PLN yang memperbaikinya.

Hingga Senin sore, para warga korban angin puting beliung di dua kecamatan tersebut masih sibuk membersihkan perabotan rumah tangga yang selamat dari reruntuhan bangunan, sementara sebagian warga lainnya bergotong royong membabat pohon yang menimpa bangunan  serta mengevakuasi ribuan ekor ayam yang mati.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011