Jakarta (ANTARA Neews) - Politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) AP Batubara mempertanyakan alasan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas yang meminta agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak lagi maju mencalonkan diri pada Pilpres 2014.

Sesepuh Deperpu PDI AP Batubara yang akrab disapa "AP" mengemukakan hal tersebut di Jakarta, Senin sore, menanggapi pernyataan Ketua MPR Taufiq Kiemas yang meminta Megawati agar tidak maju dalam Pilpres 2014.

AP Batubara menduga pernyataan tersebut merupakan pernyataan pribadi karena belum diputuskan melalui rapat Deperpu, atau Rakernas PDIP.

"Jika memang anggota dan simpatisan PDIP se-Indonesia telah meminta Ketua Umum PDIP Megawati agar tidak maju lagi, maka pernyataan dibenarkan," katanya.

Namun, sebaliknya, jika anggota dan pengurus PDIP se-Indonesia masih menginginkan Ketum PDIP agar maju mencalonkan diri dalam Pilpres 2014, maka AP mengharapkan, agar Ketua MPR Taufiq Kiemas juga ikut mendukungnya.

AP mengingatkan semua pihak, bahwa masalah capres dari PDIP harus diputuskan melalui Rapat Kerja Nasional  atau Kongres PDIP, yang sesuai dengan aspirasi seluruh anggota dan pengurus PDIP se-Indonesia. "Bahkan dalam UU tentang Pilpres bahwa syarat menjadi capres, antara lain tidak ditentukan batas usia maksimal, tapi hanya usia minimal, sehat jasmani dan rohani, serta sanggup menjalankan tugas kebangsaan dan kenegaraan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Deperpu PDIP Taufiq Kiemas meminta agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak lagi maju pada Pilpres 2014, dengan alasan Megawati sudah cukup berumur untuk kembali maju sebagai calon Presiden.

"Lebih baik Ibu Megawati berpikir dulu untuk maju ke depan, sebab usianya mulai 66 pada 2014," kata Taufiq kepada pers di gedung DPR/MPR, Senin (24/10).

Menurut dia, Megawati sebaiknya sekarang lebih memusatkan perhatian pada urusan internal partai, yakni soal kaderisasi. "Kalau saya secara pribadi, lebih baik kaderisasi." kata Taufiq yang juga suami Megawati.

Taufiq mengatakan, kaderisasi di Indonesia menjadi faktor vital sekaligus sulit dilakukan bagi sebuah partai. Namun, melalui kaderisasi, partai bisa melahirkan calon-calon pemimpin yang siap dimajukan dalam proses apapun, termasuk pemilihan presiden. "Kata Bung Karno, pemimpin kalau disiapkan akan lahir. Zaman pasti melahirkan pemimpin, tapi disiapkan," ujarnya.

PDIP diharapkan memperhatikan faktor kaderisasi. Karena jika mengabaikan kaderisasi dan ngotot memajukan Megawati, maka PDIP hanya akan ditertawakan masyarakat. "Dulu kita menertawakan Pak Harto ketika umur 70 masih mau jadi presiden. Sekarang masak kita ikut-ikutan. Itu pendapat saya pribadi," demikian Taufiq Kiemas.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011