Mekkah (ANTARA News) - Kepala Daerah Kerja Mekkah mengantisipasi lonjakan transportasi jamaah calon haji Indonesia yang menghubungkan pemondokan dan Masjidil Haram dengan mengeluarkan edaran mengenai jadwal antar jemput bus.

"Kondisi menjelang puncak haji ini menyebabkan jumlah jamaah kian padat dan banyak di antaranya berkeinginan ibadah di Masjidil Haram," Kepala Daerah (Kadaker) Mekkah Arsyad Hidayat saat rapat evaluasi persiapan haji di Mekkah, Senin.

Dikatakan, saat ini saja situasi transportasi di sekitar Masjidil Haram sudah sangat macet dan padat, padahal jumlah jamaah calon haji Indonesia yang berada di Mekkah baru mencapai sekitar 129.769 orang dari total 221.000 orang.

Untuk mengantisipasi kelancaran transportasi bus dari pondokan ke terminal Bab Ali di Masjidil Haram, Daker Mekkah telah mengeluarkan jadwal transportasi bis keberangkatan dan kepulangan dari pondokan menuju Masjidil Haram dan sebaliknya untuk menghindari kepadatan massa di terminal Bab Ali.

"Jadwal keberangkatan dan kepulangan kita maksudkan untuk mengatur jadwal jamaah melakukan ibadah ke Masjidil Haram agar mereka tidak lagi berdesak-desakan di terminal saat akan naik bis," kata Arsyad.

Penumpukan paling sering terjadi, terutama jelang dan selesai solat Zuhur, Ashar dan Isya yang saat itu bukan saja jamaah asal Indonesia tapi juga dari negara lain, bergerak ke dan dari Masjidil Haram.

Jadwal yang diatur adalah keberangkatan ke Masjidil Haram sebelum Zuhur (Senin-Kamis dan Sabtu) pukul 10.00-11.30 waktu Arab Saudi (WAS), sebelum shalat Jumat pukul 09.00-11.00 WAS, dan sebelum solat Ashar pukul 14.00-15.00 WAS.

Sementara dari Masjdil Haram selesai Zuhur pukul 13.30-14.30 WAS dan selesai Isya pukul 21.00-22.00 WAS.

Dikatakan, jika jamaah sudah selesai Isya diimbau tidak buru-buru pulang ke pemondokan tapi diimbau untuk berdoa atau jalankan ibadah lain hingga pukul 21 atau 22. Saat itu terminal sudah mulai sepi.

"Pengertian jamaah sangat diharapkan agar perjalanan melaksanakan solat tidak terburu-buru dan kembali ke pemondokan dengan tenang," katanya.

Sesuai keputusan jamaah yang tinggal berada di pondokan yang jaraknya lebih dua kilometer menuju Masjidil Haram disediakan bus, sementara pondokan yang kurang dua kilometer tidak disediakan bus.
(T.A025/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011