Berlin (ANTARA News) - Ketua umum Schalke 04, Clemens Toennies, menyebutkan kalau Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin, sempat berusaha menggagalkan kepindahan kiper Manuel Neuer dari klubnya tersebut ke Bayern Muenchen.

Neuer (25) bergabung dengan Bayern pada Juli 2011, dengan biaya transfer yang dilaporkan mencapai 22 juta Euro (30,6 juta dolar AS).

Kesepakatan tersebut dicapai kedua klub pada April, namun Putin, yang kerap dihubungkan dengan sponsor utama Schalke, perusahaan gas Rusia Gazprom, meminta klub tersebut melakukan segala cara agar Neuer bertahan.

"Ia (Putin) begitu mengagumi Manuel dan merupakan fans beratnya," kata Toennies.

"Ia memintaku untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk mempertahankan Neuer."

Neuer terikat kontrak dengan Schalke sampai Juni 2012, namun pada konferensi pers yang dilakukan pada April, ia mengatakan tidak akan bertahan lama di Gelsenkirchen. Schalke tidak berdaya untuk mencegahnya pergi.

Jika Royal Blues tidak menjualnya pada Bayern musim panas lalu, mereka beresiko kehilangan Neuer dengan status free-transfer ketika kontraknya habis. Selain itu, Neuer juga telah menegaskan kalau dirinya ingin pergi.

"Untuk Manuel, itu bukan lagi masalah uang, kami harus menerimanya. Itu menunjukkan ia adalah pribadi yang sempurna. Ia hanya menginginkan perubahan," tutur Toennies.

Neuer harus menerima siulan peluit, ejekan, dan bahasa tubuh yang kotor dari fans Schalke saat ia kembali ke Gelsenkirchen pada September silam. Ketika itu, Bayern mempermalukan tuan rumah dengan kemenangan 2-0.

Mantan wasit papan atas, Markus Merk, juga pernah menjadi korban keganasan fans di stadion tersebut. Merk pernah dilempari korek api dan disemprot bir.

Merk menjadi sosok yang dibenci publik Schalke sejak 2001, ketika Bayern memenangi titel liga melalui gol dari tendangan bebas yang dihadiahkan olehnya di masa injury time saat menghadapi Hamburg. Hal tersebut membuat Schalke gagal menjadi juara Liga Jerman di hari terakhir.

Meski demikian, Toennies tidak terlalu peduli dengan kelakuan buruk fans Schalke.

"Kami harus menjaga agar reputasi bagus yang dimiliki fans Schalke tidak hilang," katanya kepada AFP.

(H-RF/I015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011