Jakarta (ANTARA News) - Palestina berharap Indonesia selalu memberikan dukungan terutama terkait upaya negera itu menjadi anggota tetap PBB karena Indonesia dianggap mempunyai kekuatan besar.

"Kami butuh dukungan Indonesia dari semua institusi pemerintahannya sebagai negara yang punya kekuatan dan berpengaruh di dunia," kata Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi saat diskusi bersama Prakarsa Persahabatan Indonesia Palestina (PPIP) di Jakarta, Kamis.

Fariz juga percaya bahwa Indonesia akan selalu mendukung Palestina dengan mengajak negara-negara lain untuk ikut serta memberi dukungan penuh, seperti yang selama ini dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa.

"Termasuk pada KTT ASEAN di Bali nanti, kami yakin Indonesia akan mengajak negara-negara ASEAN untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB," ujar Fariz.

Ia juga mengatakan Indonesia merupakan" pemain " besar di dunia dan memiliki pengaruh yang besar di negara-negara ASEAN, apalagi Indonesia berperan sebagai Ketua ASEAN.

Dukungan KTT ASEAN

Oleh karena itu, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 17-19 November 2011, Palestina berharap bahwa Indonesia berhasil mengumpulkan dukungan kepada Palestina dari negara-negara ASEAN.

Pada 31 Oktober, Palestina diterima oleh UNESCO sebagai anggotanya yang ke-195. UNESCO merupakan organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya.

UNESCO menerima Otoritas Palestina sebagai anggota tetap melalui pemungutan suara 193 anggotanya. Berbasis di Paris, Prancis, 107 anggota organisasi itu menyatakan menerima keanggotaan penuh Palestina. Lalu, 14 anggota menolak. Sementara, 52 anggota memilih abstain.

Namun, akibat keputusan UNESCO tersebut, Amerika Serikat langsung bereaksi dengan menghentikan pemberian bantuan dana sebanyak 60 juta dolar AS yang mesti disetorkannya pada November.

Hal ini mengherankan bagi Palestina karena Palestina yang sejak 23 September resmi meminta pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan sebuah negara, menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama sudah menjanjikan dalam waktu setahun akan terbentuk Negara Palestina dan Palestina akan menjadi anggota PBB.

Hal itu diungkapkan Obama saat perundingan dengan Israel tahun lalu.

"Ibaratnya, kami mau berbagi semangka tetapi orang yang mau memberi semangka itu justru memakannya duluan dan tidak jadi memberi," jelas Fariz.

Fariz juga meyakini bahwa hampir semua negara anggota UNESCO kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat itu.

(SDP-06/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011