Kinshasa (ANTARA News) - Beberapa permukiman di Kinshasa dilanda kerusuhan dan tiga tiga orang tewas, setelah pengumuman resmi hasil sementara pemilihan presiden, Jumat sore (9/12), di Republik Demokratik Kongo (DRC).

"Tiga orang tewas dan beberapa orang lagi cedera di permukiman Ngiri-Ngiri dan Makala," kata juru bicara Polisi Nasional di DRC.

Di Ngiri-Ngiri, salah satu kota kecil paling miskin di Kinshasa, orang melemparkan batu ke jalan-jalan.

Menurut hasil yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Independen Nasional (CENI), Jumat, Presiden petahana (incumbent) Joseph Kabila unggul dengan meraih 48,95 persen suara. Sementara itu, pesaing terdekatnya, Ketua Uni bagi Kemajuan Sosial dan Demokrasi (UDPS) Etienne Tshisekedi, mengumpulkan 32,33 persen suara, dalam pemilihan umum yang diselenggarakan 28 November.

Namun, Tshisekedi mengumumkan dirinya sebagai "Presiden DRC" beberapa jam setelah CENI mengumumkan hasil sementara pemilihan umum tersebut.

Sekretaris Jenderal UDPS Jacquesmain Shabani, mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu, bahwa "UDPS sedang menyiapkan tanggapan."

"Tshisekedi, Presiden! Tshisekedi, Presiden!" demikian suara teriakan yang dapat terdengar di antara kepulan asap dari ban yang dibakar di jalan.

Di permukiman Mong-Ngafula, sebanyak 30 pemrotes menerobos ke dalam satu gedung perusahaan China. Mereka belakangan dibubarkan oleh polisi, kata staf perusahaan itu kepada Xinhua melalui telefon.

Polisi dan pasukan keamanan telah dikerahkan dalam beberapa hari belakangan untuk bersiap menghadapi kerusuhan yang mungkin terjadi di ibu kota negeri itu dan kota besar lain. Sementara itu, kerusuhan telah reda sebelum digelar pengumuman mengenai pemenang pemilihan umum tersebut.

"Untungnya, situasi masih terkendali," kata Kolonel Polisi Jean-Pierre Alimasi. Ditambahkannya, "Polisi dalam waktu beberapa jam akan memindahkan semua barikade yang telah dipasang di kota kecil tempat kerusuhan terjadi."

Kebanyakan wilayah Kinshasa, seperti Limete, dan Linkouala Kasavubu, tetap tenang.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011