"Statuta jelas bahwa tim yang tidak ikut kompetisi resmi, otomatis turun degradasi ke level bawahnya. Yang rugi siapa? Kita semuanya, juga masyarakat yang mendukung timnya masing-masing. Tentu masyarakat dirugikan oleh perbuatan mereka yang tidak menaati aturan main di PSSI," katanya usai membuka secara resmi pertandingan perdana Divisi Utama PSSI 2011-2012 di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu.
Kerugian lainnya, menurut Djohar, berkaitan dengan Timnas Indonesia yang sudah mulai membaik, dengan adanya tingkah seperti ini justru akan menghancurkan skuad Merah Putih.
"Ini harus disadari. Karena itu, marilah bangun sepak bola Indonesia dengan tidak mengikuti yang ilegal, yang tidak diakui oleh FIFA, AFC, dan statuta PSSI," katanya.
Soal hukuman terhadap klub-klub yang membangkang, Djohar menegaskan, pihaknya tidak mau intervensi kepada komisi-komisi yang independen, seperti Komite Etika, Komisi Disiplin, dan Komite Fair Play.
"Biarkan mereka menentukan sesuai dengan statuta. Jadi seandainya ada hukuman, itu bukan hukuman kami dari PSSI, tetapi perintah dari statuta," tegasnya.
Soal klub-klub yang membangkang akan dilaporkan ke AFC, Djohar menyatakan bahwa PSSI tidak mau terburu-buru.
"Kami tak ingin mereka merugi. Tapi, kalau mereka tidak berkompetisi, ujungnya mau ke mana. Ini kan sia-sia. Tenaga yang besar dikeluarkan, dana juga tidak sedikit, dukungan penonton, tapi tidak ada hasilnya," ujarnya.
"Berilah kesempatan kepada kami. Hasil kongres kami diberi amanat empat tahun. Ini baru beberapa bulan sudah diganggu terus. Kapan mau bekerja, kapan mau berprestasi," kata Djohar menambahkan.
Kompetisi Divisi Utama PSSI musim 2011-2012, menurut Djohar Arifin, tetap diikuti sebanyak 36 tim.
Pembukaan disimbolkan melepas ribuan balon dan burung merpati, yang dilanjutkan pertandingan pembuka antara tuan rumah PSIS Semarang melawan Persik Kediri.
Pada laga tersebut, PSIS berhasil mengalahkan tamunya Persik Kediri dengan skor telak 3-0. (T009*H015/D010)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
