Balikpapan (ANTARA News) - Kota Balikpapan menghabiskan Rp40 miliar untuk menggaji guru dan mengongkosi program sertifikasi atau peningkatan kompetensi kerja guru.

"Anggaran Pendidikan di APBD Kota Balikpapan kini mencapai Rp350 miliar atau 30 persen dari APBD Balikpapan 2012 yang sebesar Rp1,8 triliun. Jadi itu uang lewat saja," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Syahrumsyah Setia, di Balikpapan, Senin.

Untuk gaji guru dan sertifikasi itu bisa mencapai 60-70 persen anggaran, dan 20 persen lagi untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak, katanya.

Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang tidak lagi dibiayai dalam APBD kota 2012, menurut Syahrumsyah, karena anggarannya yang biasa dialokasikan sebesar Rp3-4 miliar itu dialihkan.

Dana itu, katanya, digunakan untuk evaluasi RSBI, membuat sistem perekrutan guru dan kepala sekolah RSBI.

"Permendiknas soal RSBI itu masih terlalu umum. Maka kami buat evaluasinya, termasuk kita buat patokan kebijakan secara detil menyangkut SDM, sarananya, manajemennya. Kita akan buat system perekrutan guru dan kepala sekolahnya yang selama ini petunjukanya umum-umum saja," ujarnya.

Untuk operasional RSBI, kata Syahrumsyah, sebenarnya sudah cukup dengan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Berdasarkan hasil evaluasi, katanya, hal itu ternyata karena sekolah membangun prasarana fisik terus, dan kemudian banyaknya melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah lain yang ada di kota lain.

Kegiatan itu, katanya, membuat RSBI memungut sumbangan dari orangtua murid untuk menopang kegiatan-kegiatan sekolahnya.

"Padahal seharusnya kita belajar sendiri dulu, kaji sendiri dulu. Apalagi di zaman canggih sekarang, tukar-menukar ilmu bisa murah sekali. Baru setelah benar-benar dibutuhkan perbandingan kita lakukan studi. Tapi ini kan tidak, belum dipelajari kita sudah lakukan studi kunjungan sekolah. Ibarat orang main bola, belum latihan sudah ujicoba keluar negeri," katanya.
(ANT-188/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011