Magelang (ANTARA News) - Ratusan warga di Lereng Pegunungan Menoreh, Dusun Selorejo, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hingga Rabu (4/1) masih terisolasi karena akses jalan masuk ke desa itu masih tertimbun longsor Minggu (1/1) malam.

Wartawan ANTARA dari lokasi melaporkan, sebuah eskavator dioperasikan untuk menyingkirkan tanah yang menutup akses jalan. Namun, pengerukan membutuhkan waktu tidak sedikit mengingat ketebalan tumpukan tanah mencapai tiga meter dan memanjang 30 meter.

Akibat tumpukan tanah tersebut semua jenis kendaraan tidak bisa melintasi jalur tersebut. Warga Selorejo yang ingin bepergian harus berjalan kaki melewati kebun untuk menghindari longsoran tersebut.

Warga Selorejo yang juga Seksi Keamanan Penanganan Bencana Longsor, Pujo Prayitno, mengatakan, alat berat mulai dioperasikan pada Selasa (3/1), namun hingga sekarang pengerukan belum selesai.

"Diperkirakan pengerukan tanah tersebut membutuhkan waktu sekitar empat hari baru bisa bersih," katanya.

Selain akses jalan tertutup, katanya, longsor juga mengakibatkan lima rumah tertimbun dan badan jalan sepanjang 15 meter longsor.

Rumah yang tertimbun longsor, yakni milik Kirman, Metto Pawiro, Muntolib, Kasan Pawiro, dan Sumarno di Dusun Selorejo II.

"Anggota keluarga yang rumahnya tertimbun kini mengungsi di rumah tetangga yang relatif aman," katanya.

Ia mengatakan, kawasan tersebut memang rawan longsor. Pada tahun 2004 juga terjadi longsor di tempat sama.

"Waktu itu rumah kami menjadi salah satu korban tanah longsor. Kemudian kami pindah di daerah agak bawah ini," katanya.

Ia mengatakan, kawasan jalan yang tertutup longsor tersebut, jika hujan memang terjadi aliran dari atas. "Longsoran tersebut bukan dari pinggir jalan, tetapi cukup jauh di lereng bukit," katanya.

Sejumlah aparat TNI terlihat memperbaiki jalan yang longsor dengan membuat talut.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012