Teheran (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Seorang anggota parlemen Iran Rabu mengatakan bahwa dalam langkah pencegahan, parlemen Iran mempertimbangkan rencana untuk memotong ekspor minyak ke negara-negara Uni Eropa, kata surat kabar berbahasa Inggris setempat Teheran Times.

"Majlis (parlemen) perwakilan berupaya untuk menyetujui rencana itu, dan semua negara Eropa yang telah memberlakukan sanksi terhadap Iran tidak akan dapat membeli bahkan setetespun minyak dari Iran," kata Nasser Soudani, anggota Majlis Komisi Energi Iran.

Menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa pada Senin memutuskan untuk melarang minyak dan produk minyak dari Iran.

Meskipun embargo akan dimulai pada 1 Juli untuk memungkinkan importir utama Uni Eropa seperti Yunani, Italia dan Spanyol menemukan alternatif pemasok, para investor masih khawatir mengenai keamanan pasokan minyak global pada saat Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, kunci jalur pengiriman perdagangan minyak, dan mengganggu pasokan minyak terhadap larangan tersebut.

Politikus Inggris yang juga penggiat kemerdekaan Palestina, George Galloway, mengatakan embargo minyak mentah yang dilakukan Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Iran bisa memicu perang.

"Tindakan itu adalah tindakan bodoh yang bisa mendekatkan pada perang. Kita tidak menginginkan adanya perang lagi di dunia ini," kata George Galloway usai acara diskusi dialog internasional di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, tindakan yang diambil oleh Amerika Serikat dan sekutunya itu merupakan tindakan berbahaya. Amerika, lanjut dia, harus memastikan dahulu pengayaan nuklir yang dilakukan Iran bukan untuk perdamaian, baru melakukan embargo.

"Sejauh ini pengayaan nuklir Iran untuk kepentingan damai. Iran tidak mempunyai senjata nuklir, justru Israel yang banyak memilikinya. Namun Amerika Serikat sama sekali tidak mengusik Israel yang juga memiliki nuklir," katanya.

Sebelumnya, George Galloway dikenal dengan kampanyenya menghentikan sanksi ekonomi atas Irak. George juga melakukan kampanye penghentian perang terhadap Irak pada 2003.

"Kita semua tidak menginginkan ada lagi perang ," tegas dia.

Uni Eropa menyetujui embargo terhadap ekspor minyak Iran sebagai salah satu cara untuk menghentikan program nuklir Iran. Sebanyak 27 menlu Uni Eropa bertemu di Brussels pada Senin, membahas mengenai pelarangan impor minyak mentah Iran. Larangan itu mulai diberlakukan 1 Juli.

Iran telah menjual sekitar seperlima minyak mentah ke negara-negara Uni Eropa, dengan Yunani, Spanyol dan Italia pembeli utama, dengan volumenya mencapai 20 persen total ekspor minyak Iran.

(Uu.H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012