Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan melakukan kunjungan kerja ke Brussels 2-3 Mei lalu, untuk mengukuhkan peran Indonesia dalam perekonomian global.

"Kunjungan ini bertujuan untuk lebih mengintensifkan hubungan ekonomi Indonesia dengan Uni Eropa, khususnya di bidang perdagangan dan investasi," kata Mendag.

Selama kunjungannya, Mendag Gita Wirjawan melakukan berbagai pertemuan, di antaranya dengan EU Trade Commissioner, Karel de Gucht, dan 60 cheif executive officers (CEO) dalam acara Trade and Investment Gathering.

Mendag juga bertemu beberapa perwakilan dari universitas Belgia.

Bukan hanya bertemu dengan pelaku bisnis di Brussels, Mendag juga menyempatkan mengunjungi pelabuhan Zeebrugge.

Dengan Karel de Gucht, Mendag membahas tindak lanjut scoping excercise Indonesia-EU dalam kerangka CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement).

Mendag berharap kunjungan itu dapat mendorong segera diselesaikannya kerang CEPA antarkedua negara sehingga dapat diumumkan secara resmi oleh kepala negara masing-masing pada tahun ini.

Kedua pihak juga membahas isu perdagangan kayu Eropa dan isu terkait Sanitary and Phyto Sanitary (SPS). Mendag menegaskan bahwa Indonesia sangat concern pada perdagangan berkelanjutan, lingkungan, dan perubahan iklim.

"Nantinya, ekspor produk kayu Indonesia ke Uni Eropa wajib memiliki sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)," kata Mendag dalam siaran pers Kementerian Perdagangan.

Mendag meyakinkan De Gucht bahwa sertifikasi legalitas kayu Indonesia selaras dengan kebijakan perdagangan produk kayu Uni Eropa.

Dalam pertemuan dengan think tank dan akademisi di Central for European Policy Studies (CEPS), Mendag memaparkan peran Indonesia di tengah perekonomian global dan juga hubungan ekonomi Indonesia dengan Uni Eropa.

"Kami banyak berdiskusi mengenai masa depan kerja sama Indonesia-Uni Eropa, terutama dari sisi jaringan logistik dan pendidikan tinggi bagi kaum muda," kata Mendag.

Sementara dalam kunjungan ke pelabuhan Zeebrugge, Mendag di dampingi Duta Besar Indonesia untuk Brussels Arif Havas Oegroseno. Kunjungan ke pelabuhan itu sebagai penjajakan kemungkinan kerja sama atau investasi di bidang kepelabuhanan dengan Eropa.

Kunjungan sekaligus upaya mewujudkan Indonesia gate sebagai hub produk ekspor Indonesia saat memasuki pasar Eropa.

Berdasarkan statistik, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2011 mencapai 33 miliar dolar, dengan neraca perdagangan yang surplus bagi Indonesia sebesar 8 miliar dolar AS.

Komoditas andalan ekspor Indonesia ke Uni Eropa di antaranya minyak kelapa sawit, tembaga, karet alam, batubara, dan alas kaki.

(*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012