Merak (ANTARA News) - Antrean truk ekspedisi yang hendak menuju Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, mencapai sembilan kilometer.

Berdasarkan pantauan, Sabtu malam, ribuan truk ekspedisi menuju Pelabuhan Merak memadati ruas jalan Tol Merak-Tangerang, tepatnya KM 94.500 hingga Cikuasa Atas sepanjang sembilan kilometer.

Antrean truk tersebut sudah sepekan terakhir akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda.

Diperkirakan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin rata-rata 25 knot atau 50 kilometer per jam.

Selain itu, volume kendaraan datang secara bersamaan dari berbagai daerah di Pulau Jawa, terlebih pada akhir pekan dipastikan lonjakan penumpang meningkat.

"Kami minta sopir truk yang terjebak di jalan Tol Merak-Jakarta hingga Cikuasa Atas bersabar dan saling mengantre dengan tertib," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ferry Indonesia Cabang Merak Mario Oetomo Sardadi di Merak, Sabtu.

Untuk mengatasi antrean truk, pihaknya mengerahkan 26 kapal "roll on roll of" atau roro, sedangkan sebelumnya 25 armada.

Begitu pula semua dermaga di Pelabuhan Merak dibuka untuk menampung kendaraan yang antre menunggu diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Petugas juga bekerja keras untuk mengatur lalu lintas agar kendaraan berjalan aman dan tertib.

"Kami menargetkan dinihari terurai dan semua angkutan bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni," katanya.

Sejumlah sopir truk ekspedisi mengeluhkan selama dua hari terakhir terjebak antrean di Jalan Cikuasa hingga Pelabuhan Merak.

Semestinya, sopir truk sudah menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, jika kondisi Merak normal.

"Kami berharap dinihari bisa menyeberang ke Pulau Sumatera," kata seorang sopir pengangkut barang kelontong yang hendak menuju Jambi, Rudi.
(KR-MSR/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013