... saya melihatnya tidak pantas. Rakyat tidak suka hal-hal yang serius dijadikan gurauan... "
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, menilai tidak sepantasnya kasus pemerkosaan, apalagi menjerat korban di bawah umur dijadikan gurauan. Dia menanggapi gurauan tidak pada tempatnya calon hakim agung, Daming Sanusi, saat uji kelayakan di DPR.

Sebagai calon pejabat publik, gurauan Sanusi yang menjadikan perkosaan sebagai canda, bahwa pelaku dan korban --berdasarkan ucapan Sanusi-- (maaf) "sama-sama menikmati".

Gurauan Sanusi itu mengundang reaksi pedas dari masyarakat. Beredar sms, twitter, pesan BBM, yang mengganggap kualitas dan integritas Sanusi tidak layak diajukan sebagai benteng hukum Indonesia. Jika lolos, Sanusi menjadi salah satu hakim di institusi penegak hukum tertinggi di Tanah Air.

Perkosaan dengan korban pemerkosaannya, menimbulkan derita bukan cuma pada korban semata. Juga keluarga, relasi, hubungan interpersonal, psikologis, hingga masa depan dan harga diri korban, bahkan bisa mematikan. Ini yang digarisbawahi segenap penggiat pembelaan kemanusiaan tentang isu perkosaan itu.

"Sebagai rakyat, saya melihatnya tidak pantas. Rakyat tidak suka hal-hal yang serius dijadikan gurauan," kata Sari, di Jakarta, Selasa. "Ini hal yang serius, bukan gurauan ya," katanya.

(J010)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013