... China memiliki satu dilema... "
Beijing (ANTARA News) - China, sekutu penting Korea Utara, akan mengurangi bantuan kepada Pyongyang jika negara di Semenanjung Korea itu tetap melakukan uji coba nuklir yang direncanakan, kata media pemerintah dalam satu peringatan, Jumat.

China adalah pemasok energi penting Korea Utara dan mitra dagang dan dianggap sebagai salah satu dari beberapa negara yang dapat mempengaruhi sikap Pyongyang.

"Jika Korut tetap akan melakukan uji-uji coba nuklir lagi, China tidak akan segan-segan mengurangi bantuannya kepada Korut," kata surat kabar Global Times dalam satu tajuk rencana.

"Biarkan Korut marah. Kita tidak dapat berdiam diri dan tidak melakukan tindakan apapun hanya karena kita khawatir itu mungkin akan berdampak pada hubungan China-Korea Utara."

Komentar-komentar yang sama muncul dalam versi China artikel itu. Surat kabar itu adalah milik People's Daily, suara resmi partai yang berkuasa dan biasanya menyiarkan pernyataan nasionalistik mengenai hubungan luar negeri.

Tajuk rencana itu muncul setelah Pyongyang mengecam satu resolusi Dewan Keamanan PBB pekan ini mengecam peluncuran roketnya bulan lalu dan memperpanjang sanksi-sanksi.

Korea Utara berikrar meningkatkan persenjataan nuklirnya dan akan melakukan uji coba ketiga nuklir dan peluncuran-peluncuran roket jangkauan jauh dalam satu aksi besar-besaran terhadap musuh bebuyutannya AS.

"China memiliki satu dilema; tidak ada kemungkinan jalan bagi kita untuk mengusahakan keseimbangan diplomatik antara Korea Utara dan Korea Selatan, Jepang dan AS," kata Global Times, agaknya menjauhkan dirinya dari Pyongyang.

"Kita harus memiliki satu sikap pragmatis untuk menghadapi masalah-masalah itu dan mengikuti perbandingan optimal antara investasi kita atas sumber-sumber alam dan keutungan strategis.

"China mengharapkan satu semenanjung yang stabil,t etapi dunia tidak akan hancur jika terjadi kesusahan di sana," tambahnya.

Para utusan mengatakan Beijing berusaha membantu Pyongyang dari tindakan-tindakan lebih keras.

"Setelah melakukan sejumlah amendemen rancangan rsolusi itu, China juga menyetujuinya.Tampaknya Korea Utara tidak menghargai usaha China itu," kata Global Times.

Setelah Pyongyang mengeluarkan pengumumannya Kamis, Beijing secara resmi menyerukan pengekangan diri dan dialog.

(H-RN/H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013