Saya sebenarnya ingin meneruskan menjadi penyiar. Itu profesi yang ingin saya teruskan."
Jakarta (ANTARA News) - Shohibul Iman mengaku tak pernah bermimpi menjadi politisi, apalagi sampai menjadi wakil ketua DPR.

Tetapi, perjalanan hidup membawanya selangkah lagi sebagai pimpinan DPR.

Fraksi PKS berdasarkan SK DPP PKS nomor 10/D/SK/DPP-PKS/1434 secara resmi mengajukan dirinya sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan Anis Matta yang telah mengundurkan diri.

"Saya sebenarnya ingin meneruskan menjadi penyiar. Itu profesi yang ingin saya teruskan," kata Shohibul.

Shohibul Iman lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 5 Oktober 1965. Dia sempat kuliah di IPB sampai semester 3 pada 1985-1987, namun kemudian menuntaskan pendidikan dari jenjang S1-S3 di Jepang setelah mendapat beasiswa.

Dulu, kata Shohibul, di saat dirinya lagi belajar S2 di Jepang, dia menyambil menjadi penyiar radio NHK untuk siaran dalam Bahasa Indonesia.

"Saat itu sih untuk tambah uang saku," katanya sambil tersenyum.

Pengalaman menjadi penyiar tersebut ternyata sangat membekas. Tekanan  sebagai penyiar, justru menimbulkan kerinduan.

Shohibul pun menceritakan ketika tahun 2007 dirinya ikut mendaftar sebagai calon anggota Dewan Pengawas RRI. Setelah melalui tahap seleksi, dia dinyatakan lolos hingga tinggal mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

"Tetapi karena waktu itu saya sudah di DPP PKS maka saya tidak meneruskan," kata Shohibul.

Jadi, ketika dirinya sekarang diusulkan partai untuk menduduki kursi Wakil Ketua DPR, hal itu tak pernah dibayangkan.

"Ini amanah, tapi saya juga katakan Innalillahi, karena kalau tidak bisa jalankan amanah bisa jadi musibah," kata Shohibul kali ini dengan serius.

(J004/H-KWR)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013