Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS), Kamis, menyerukan pemilihan umum bebas di Maladewa dengan semua partai bebas untuk memilih calon sendiri, setelah mantan pemimpin kepulauan Samudra Hindia itu melarikan diri ke kedutaan besar India.

"Kami mendesak semua pihak untuk tetap tenang, menolak penggunaan kekerasan dan menghindari retorika yang dapat meningkatkan ketegangan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland dalam satu pernyataan.

Mohamed Nasheed, pemimpin pertama kepulauan dataran rendah yang terpilih secara demokratis dan terkenal di luar negeri untuk advokasi tentang perubahan iklim, pada Rabu, melarikan diri ke kedutaan besar India untuk menghindari penangkapan ketika ia tidak muncul di pengadilan.

Nasheed mengatakan bahwa pengadilan terhadapnya berkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan adalah kepura-puraan bermotif politik, karena berkeyakinan akan mencegah dia dari memimpin Partai Demokratik Maladewa-nya dalam pemilu September.

Dalam reaksi yang mirip dengan India, Amerika Serikat menyerukan pemilu September agar "bebas, adil, kredibel, transparan dan inklusif."

"Kami mencatat bahwa semua pihak yang berpartisipasi dalam pemilihan ini harus mampu mengajukan calon pilihan mereka," kata Nuland.

Nasheed mengundurkan diri tahun lalu setelah terjadi pemberontakan oleh polisi dan militer menyusul beberapa pekan protes-protes anti-pemerintah di negara berpenduduk 330.000 Muslim Sunni yang dikenal dengan resor mewah pantainya.

Nasheed, sering berkunjung ke Amerika Serikat, dan telah menyuarakan kemarahan setelah pengunduran dirinya ketika Washington cepat mengatakan bersedia bekerja sama dengan penggantinya, Mohamed Waheed, dan meminta Nasheed untuk berkompromi.

Nasheed kemudian menerima penyelidikan yang didukung Persemakmuran yang memutuskan bahwa ia tidak digulingkan dalam kudeta, karena ia menyatakan mengundurkan diri secara sukarela dan Waheed secara konstitusional adalah penggantinya.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013