New York (ANTARA News) - Kurs euro menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), dibantu oleh melonjaknya indeks kepercayaan Jerman, sedangkan yen Jepang naik tipis meskipun ada tekanan baru dari Perdana Menteri Shinzo Abe terhadap bank sentral.

Euro naik menjadi 1,3390 dolar pada 22.00 GMT (Rabu 05.00 WIB) dari 1,3353 dolar pada akhir Senin.

Dolar merosot menjadi 93,54 yen dari 93,95 yen, sementara euro pergi ke 125,24 yen dari 125,43 yen.

Berita baru dari Jerman membantu meningkatkan euro.

Indeks kepercayaan investor Jerman yang dipantau secara luas, yang dihitung oleh lembaga ekonomi ZEW, melonjak menjadi 48,2 poin pada Februari dari 31,5 poin pada Januari. Ini tingkat tertinggi sejak April 2010.

Angka tersebut mengalahkan ekspektasi pasar yang jauh lebih moderat naik hanya 35 poin bulan ini, memicu harapan bahwa zona euro bisa menuju ke pemulihan ekonomi tahun ini.

"Ini hanya yang terbaru dalam daftar panjang survei yang keluar dari zona euro yang menyatakan 2013 akan menjadi tahun ketika kawasan keluar dari posisi terendahnya dan mulai bergerak kembali menuju pemulihan," kata pedagang Alpari, Craig Erlam.

Kenaikan yen terjadi di tengah berlanjutnya diskusi di Tokyo tentang berapa banyak pelonggaran bank sentral dapat diterapkan untuk meningkatkan perekonomian.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menghentikan pembicaraan dampak dari pelonggaran kebijakan pada yen, kata Benjamin Spier dari DailyFX.

Komentarnya "tampaknya sejalan dengan instruksi sebelumnya dari para pejabat G20 untuk menahan diri dari berbicara tentang nilai tukar," kata Spier, membantu yen menguat.

Pound Inggris jatuh menjadi 1,5425 dolar dari 1,5467 dolar. Dolar melemah terhadap franc Swiss, tergelincir menjadi 0,9225 franc dari 0,9233 franc. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013