Jambi (ANTARA News) - Saidi (50), warga Kabupaten Sarolangun yang bekerja sebagai buruh penyadap karet, menemukan potongan mayat yang ditengarai berjenis kelamin perempuan yang diduga korban mutilasi.

Kapolsek Limun AKP David Sianipar ketika dikonfirmasi, Rabu, membenarkan mayat yang diduga korban mutilasi tersebut pertama kali ditemukan warga bernama Saidi (50) yang bekerja sebagai buruh karet pada Selasa (2/4) sekitar pukul 12.00 WIB.

Penemuan mayat yang menghebohkan warga tersebut ditemukan di sebuah kebun karet di daerah Sungai Rincing Desa Tanjung Raden Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun.

Menurut pengakuan Saidi, saat pertama kali melihat mayat, yang ditemukan hanyalah potongan kaki. Saidi kemudian memberitahukan kejadian ini kepada Samudra (35), pemilik kebun karet yang berasal dari Desa Sei Gedang. Kecamatan Singkut.

Mendengar penuturan anak buahnya itu, Samudra langsung melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Limun.

"Begitu kita menerima laporan, anggota Polsek Limun langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ujar Kapolsek.

Proses olah TKP dan pencarian potongan tubuh korban mengalami sedikit hambatan karena turun hujan lebat yang mengguyur serta kondisi jalan kebun karet yang berlumpur.

David menjelaskan, berdasarkan hasil olah TKP diketahui ternyata kebun karet milik Samudera sudah lama tidak diambil getahnya dan baru disadap sekitar tiga hari yang lalu.

Polisi juga menemukan bercak hitam yang disinyalir bekas bercak darah yang mengering di lokasi kejadian.

Polisi terus melakukan pencarian dan akhirnya berhasil menemukan potongan tubuh berupa bagian pinggul ke bawah sampai kaki. Sedangkan, bagian kaki sebelah kanan masih utuh meskipun kaki kiri tinggal tulang-belulang.

"Petugas juga menemukan baju kaos berwarna krem serta saat dilakukan penyisiran, polisi juga mendapati lubang dengan diameter sekitar 50 cm dengan kedalaman 1,5 meter.

Di dalam lubang tersebut ditemukan celana jenis lejing berwarna merah, sepasang sandal, rambut, dan tengkorak kepala manusia, katanya.

Guna mengetahui lebih pasti, polisi lalu melakukan visum dan hasil sementara mayat diduga berjenis kelamin perempuan dan ditengarai mengalami tindak kekerasan di tubuhnya.

Petugas terus melakukan pendalaman dan telah memanggil dua orang saksi, bernama Ali (40) dan Aput (32). Kedua saksi merupakan warga Kecamatan Singkut.

"Polisi masih berusaha mencari identitas mayat dan menyebarkannya lewat media massa. Kita belum berani memastikan dikarenakan masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Limun.

Pewarta: Nurul Fahmy
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013