Melalui kegiatan ini diharapkan para remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar atas perkembangan fisik dan psikisnya.
Muara Teweh, Kalimantan Tengah (ANTARA News)- Remaja perlu mendapatkan bimbingan yang benar mengenai masalah kesehatan reproduksi, apabila tidak akan dapat menimbulkan masalah pada remaja.

Demikian dikatakan Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Barito Utara (Barut), Inriaty Karawaheni, saat menggelar advokasi kesehatan reproduksi remaja di sembilan kecamatan

"Melalui kegiatan ini diharapkan para remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar atas perkembangan fisik dan psikisnya. Apabila tidak diarahkan secara benar, maka akan menimbulkan permasalahan pada remaja," kata Inriaty Karawaheni, di Muara Teweh, Selasa.

Permasalahan remaja, kata dia, pada saat ini begitu kompleks mulai jumlahnya yang cukup besar, pemenuhan pendidikan belum maksimal, kenakalan remaja hingga permasalahan pergaulan bebas, NAPZA (narkoba dan zat adiktif lainnya) dan HIV AIDS. Permasalahan berakibat dari kurangnya penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR).

"Perlu kita pahami saat ini perilaku remaja telah memasuki perilaku beresiko, diantaranya seperti kawin di usia muda, terlibat dalam perilaku seks pra nikah, menggunakan napza bahkan terinveksi HIV/AIDS," katanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BKBPP Barut telah mengembangkan program pusat informasi dan konseling remaja/mahasiswa. Implementasi program tersebut adalah membentuk kelompok-kelompok konseling remaja di lingkungan berbasis sekolah, keagamaan, maupun organisasi kepemudaan, tambahnya.

"Diharapkan para peserta mempunyai komitmen yang kuat tentang pentingnya pembinaan remaja, peserta bisa mengembangkan dan menumbuhkan kegiatan KRR dan peserta bisa memahami tentang pengelolaan PIK Remaja/mahasiswa," terangnya.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013