Mamuju (ANTARA News) - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Drs.H.Ismail Zainuddin, menyampaikan, kungjungan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scot Marcial ke Mamuju, bukan karena ada kaitannya dengan penemuan potensi tambang uranium.

"Lawatan Dubes AS bersama rombongannya bukan membahas terkait adanya potensi tabang uranium yang terletak di daerah Takandeang, Kecamatan Tappalang, Mamuju. Tetapi, kedatangan perwakilan negara adidaya ini terkait program `Green Prosperity Project` atau proyek kemakmuran hijau yang akan dibiayai oleh negara AS," kata Sekprov Sulbar, Drs.H.Ismail Zainuddin di Mamuju, Selasa.

Menurutnya, rombongan Dubes AS berada di Mamuju selama dua hari hanya membahas terkait program penghijauan lingkungan, energi terbarukan dan program kerjasama pendidikan.

"Ini harus kita luruskan karena selama ini ada kesan bahwa kedatangan Dubes AS bersama rombongan karena melirik potensi cadangan tambang uranium di Mamuju," ungkap Sekprov.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulbar ini menyampaikan, program "Green Prosperity Project" ini hanya dua provinsi yakni Sulbar dan Jambi.

Ia menyampaikan, total dana investasi pemerintah AS yang akan digulirkan mencapai 600 juta dollar AS atau sekitar Rp5,7 triliun.

Sementara itu Kepala Bappeda Sulbar, Prof. Akbar Thahir menyampaikan, program "Green Prosperity Project" ini akan berlangsung selama lima tahun.

"Tahun ini hanya ada dua kabupaten di Sulbar yang akan mendapatkan bantuan yakni Mamuju dan Mamasa. Namun, jika pelaksanaan dapat mencapai sesuai target maka tiga kabupaten lain di Sulbar mendapatkan peluang yang sama," ujarnya.

Ia menuturkan, program ini merupakan sistem yang dibuat oleh Millenium Challange Corporation (MCC) yang kemudian mendapatkan penganggaran dari pemerintah AS.

Akbar menyebutkan, ada beberapa jenis sasaran program yang akan dilaksanakan yakni "Green Prosperity Project" sebesar 332,5 juta dollar AS, community based health and nutrition to reduce stunting project atau proyek kesehatan dan gizi senilai 131,5 juta dollar AS dan proyek modernisasi pengadaan 50 juta dollar AS serta kegiatan gender senilai 5 juta dollar AS.

"Program ini bisa berhasil apabila pemerintah daerah, LSM dan masyarakat berpadu dalam melaksanakan program ini," ungkapnya. (ACO/A034)

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013