petugas pendataan di pedalaman harus bekerja keras, tidak hanya berjuang menuju lokasi, tetapi juga harus mengatur waktu yang tepat agar bisa menemui petani.
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Petugas sensus pertanian menemui kendala pendataan karena beratnya medan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, meskipun demikian petugas berusaha agar sensus dapat selesai tepat waktu.

"Terutama saat hujan di daerah yang jalannya tanah, selain itu ada responden yang susah untuk ditemui," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotim, Militan, di Sampit, Selasa.

Kondisi geografis Kabupaten Kotim pada khususnya, dan Kalimantan Tengah pada umumnya memang cukup rumit, selain wilayahnya luas dengan akses jalan yang terbatas, sebagian besar hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai.

Hal tersebut membuat petugas pendataan di pedalaman harus bekerja keras, tidak hanya berjuang menuju lokasi, tetapi juga harus mengatur waktu yang tepat agar bisa menemui petani.

BPS Kabupaten Kotim menyebar 508 petugas sensus. Petugas itu disebar ke 17 kecamatan yang ada di Kotim dan sebelumnya mendapat pelatihan tentang tata cara pendataan.

Militan yakin petugas sensus atau disebut dengan Petugas Pencacahan Lengkap (PCL) tersebut akan menjalankan tugas dengan mendata secara teliti di lapangan. Pasalnya, PCL merupakan masyarakat yang direkrut untuk mendata di daerah mereka masing-masing sehingga dipastikan akan hafal betul siapa saja yang harus mereka data.

Meski demikian, BPS tetap memberi pelatihan kepada PCL sebagai bekal untuk pendataan dan pelaporan sesuai prosedur. Jumlah PCL yang direkrut di tiap kecamatan disesuaikan dengan kebutuhan, khususnya melihat jumlah penduduk atau sasaran yang akan didata.

Seperti di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, jumlah PCL yang direkrut cukup banyak yaitu 80 orang, sesuai dengan perkiraan banyaknya petani yang akan didata dalam sensus pertanian tersebut.

PCL di lapangan nantinya akan dipantau oleh seorang koordinator tim yang tiap orang mengawasi tiga orang PCL. Selanjutnya, para koordinator tim tersebut akan bertanggung jawab kepada Koordinator Sensus Kecamatan (KSK) yang ada di tiap kecamatan. KSK itu merupakan pegawai BPS yang nantinya ditugaskan di tiap kecamatan.

"Tapi di Kotim ini ada tiga kecamatan yang tidak ada KSK karena kami kekurangan personel, yakni di Kecamatan Bukit Santuai, Cempaga Hulu dan Tualan Hulu. Jadi di sana kami merekrut mitra yang sudah dilatih," kata Militan.

Pewarta: Norjani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013