Kejadiannya sangat cepat. Dua pembonceng dari dua motor bebek tampak turun dan langsung masuk ke dua toko tersebut sambil menodongkan pistol ke arah pelayan di sana,"
Banyumas (ANTARA News) - Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, melakukan pengejaran terhadap kawanan perampok yang menyatroni dua toko emas di kompleks Pasar Induk Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Sabtu siang.

Kawanan perampok bersenjata pistol itu beraksi di Toko Emas Adil dan Toko Emas Harapan Kulon yang lokasinya berdekatan.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus perampokan tersebut.

"Masih dalam penyelidikan," katanya singkat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi mata, kawanan perampok itu beranggotakan sekitar lima orang dan masing-masing menggenggam pistol.

Mereka datang dengan mengendarai tiga sepeda motor dan langsung memasuki halaman depan toko.

"Kejadiannya sangat cepat. Dua pembonceng dari dua motor bebek tampak turun dan langsung masuk ke dua toko tersebut sambil menodongkan pistol ke arah pelayan di sana," kata salah seorang tukang parkir, Basuki (47).

Menurut dia, dua orang perampok itu langsung memecah kaca etalase dan mengambil seluruh perhiasan yang dipajang di tempat itu.

Setelah mengambil perhiasan, kedua perampok segera lari ke sepeda motor yang telah menunggu mereka di sebelah barat toko.

Mereka pun meninggalkan lokasi dengan membonceng sepeda motor sambil menembakkan pistol lebih dari tujuh kali.

"Saya lari mengejar motor itu, namun tidak terkejar. Pedagang di sekitar lokasi pun ketakutan," kata Basuki.

Salah seorang pelayan Toko Emas Adil, Linda (22), mengatakan bahwa perampok yang menggunakan helm berwarna putih langsung meraup seluruh perhiasan di dalam etalase setelah kacanya dipecah.

"Kami belum mengetahui jumlah perhiasan yang dibawa kawanan perampok itu," katanya.

Sementara itu, pemilik Toko Emas Harapan Kulon, Ing Santoso, mengatakan bahwa kawanan perampok itu mengambil sebanyak 15 gram perhiasan cincin dari tokonya.

Meskipun tidak ada korban jiwa, menurut dia, aksi perampokan itu membuat seluruh pelayan ketakutan.

"Hingga sekarang, pelayan toko kami masih trauma," katanya.

(KR-SMT/D007)

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013