Bukittinggi (ANTARA News) - Sekitar enam persen wilayah Indonesia belum terjangkau jaringan seluler, khususnya kawasan-kawasan perbatasan, kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.

"Enam persen tersebut, kedepan tetap diupayakan meskipun untuk menjangkau dihadapkan kondisi geografis wilayah cukup luar biasa," kata Tifatul usai menjadi pembicara kunci dan membuka seminal nasional dan pelatihan "Pencerdasan Karakter Generasi Penerus Bangsa" di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu.

Ia menjelaskan, daerah yang belum terjangkau TIK kawasan yang terlalu terpojok seperti di Maluku Utara, Papau Barat dan Papua.

Terkait medan wilayah tersebut, butuh ekstran membawa peralatan, misalnya dalam pemasangan tower harus dengan helikopter.

Selain itu, daerah di kawasan perbatasan populasi dan sebaran penduduknya masih terbatas sehingga provider masih enggan menginvestasikan sarana dan prasarana komunikasi di sana.

"Pengusaha tentu punya hitungan bisnis, sehingga untuk sebaran penduduk yang sedikit penuh pertimbangan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga menyampaikan sudah 72.000 desa dibangun atau terjangkau TIK, terdiri atas program pemerintah melalui Kemenkominfo 31.800 desa dan sisanya dibangun swasta.

Kemudian program Mobil Pelayanan Internet Kecamatan (MPLIK) sudah dibangun 5.748 unit dan ada tambahan 1,800 unit mobil oleh pihak swasta, artinya MPLIK sudah sekitar 7.500 di seluruh Indonesia.

Tifatul mengatakan, dari jumlah yang ada, di enam kecamatan memang masih menghadapi masalah dan dijadikan sampel oleh DPR untuk mengkritisi.

Tapi, kata Tifatul, kalau hanya enam kecamatan yang bermasalah, tidak tepat pula kalau semuanya ditutup atau dihentikan.

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013