Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Setidaknya 23 orang tewas setelah para gerilyawan meledakkan sebuah bus yang membawa siswa perempuan di Pakistan barat daya yang bermasalah dan kemudian menargetkan rumah sakit yang mengobati para korban, saat baku tembak dengan gerilyawan berlanjut, kata para pejabat.

Dua belas siswa perempuan tewas dalam ledakan pertama menimpa bus universitas di Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan yang bergolak, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Sebelas orang tewas ketika sebuah bom meledak di bangsal darurat Bolan Medical Complex kota itu di mana yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit tersebut, katanya.

Para gerilyawan tetap bersembunyi di gedung rumah sakit yang telah dikepung oleh pasukan keamanan, kata Abdul Wasey, juru bicara korp paramiliter perbatasan.

"Sebuah bom meledak di bangsal darurat menewaskan 11 orang dan melukai 17 orang lainnya," katanya.

"Para gerilyawan juga bersembunyi di bangsal yang berbeda dan penembakan terus berlangsung. Kami berusaha untuk membersihkan tempat itu," katanya.

"Kami telah melancarkan operasi dan baku tembak masih terus berlangsung antara pasukan keamanan dan militan," katanya.

Dia tidak dapat memberikan jumlah penyerang.

"Mereka menembaki pasukan keamanan dan ada laporan bahwa mungkin mereka telah mengambil beberapa pasien untuk disandera," katanya.

Polisi sebelumnya mengatakan seorang pejabat senior pemerintah tewas dan satu lagi terluka dalam tembakan setelah ledakan.

Wasey mengatakan ledakan sebelumnya di bus universitas menewaskan 12 mahasiswi dan melukai 21 orang lainnya. Kondisi seorang wanita sangat gawat, katanya.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013