Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu naik tajam karena investor memborong saham setelah pada perdagangan hari sebelumnya saham-saham harganya berjatuhan.

Menurut laporan, harga saham di bursa-bursa Asia menguat hari ini menyusul data ekonomi Amerika Serikat yang membaik, sementara bank sentral China siap menyediakan uang bagi perusahaan-perusahaan terkait memburuknya likuitas bank.

IHSG BEI ditutup rebound 168,86 poin atau 3,82 persen ke posisi 4.587,73, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 35,89 poin (4,99 persen) ke level 755,46.

"Menguatnya kembali saham-saham di dalam negeri menyusul aksi beli spekulatif oleh pelaku pasar mengangkat indeks BEI," kata analis HD Capital Yuganur Wijanarko.

Ia mengutarakan bahwa menguatnya bursa-bursa saham di kawasan Asia juga menjadi salah satu pendorong kenaikan indeks BEI kembali berada di level 4.500 poin.

Meski demikian, lanjut dia, masih melemahnya nilai tukar rupiah dan kondisi ekonomi global yang belum kondusif dapat menjadi sentimen negatif kedepannya.

SementaracDirektur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Hoesen mengatakan bahwa masih optimistisnya pelaku pasar saham terhadap bursa domestik telah mengangkat kembali indeks BEI.

"Pelaku pasar masih optimis terhadap pasar modal Indonesia," ucapnya.

Ia mengatakan kehadiran perusahaan baru di BEI menambah sentimen positif. Kondisi itu menunjukkan potensi pertumbuhan industri pasar modal domestik masih relatif cukup tinggi.

Pada perdagangan hari ini di BEI tercatat mencapai frekuensi 204.930 kali dengan volume mencapai 4,038 miliar lembar saham senilai Rp6,652 triliun. Saham yang menguat 233, sementara yang melemah sebanyak 73 saham, dan yang harganya tidak bergerak 77 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 482,83 poin (2,43 persen) ke level 20.338,55, indeks Nikkei-225 turun 135,33 poin (1,04 persen) ke level 12.834,01, dan Straits Times menguat 16,67 poin (0,53 persen) ke posisi 3.106,94.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013