Jakarta (ANTARA News) - Sejak aksi mogok produksi dan berjualan dari perajin serta pedagang tahu-tempe pada Senin (9/9), komoditas itu seolah "menghilang" dari sejumlah pasar di Jakarta.

Pantauan ANTARA News di Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Palmerah, Jakarta Selatan serta Pasar Slipi, Jakarta Barat, tak ada satu pun pedagang tahu dan tempe di ketiga pasar tersebut.

"Sejak Senin mereka sudah tidak berjualan. Katanya mereka mogok sampai Rabu dan akan kembali berjualan Kamis," kata Andi Nugroho, pedagang ayam di Pasar Kebayoran Lama.

Hal serupa juga disampaikan Pius, pedagang kelapa di Pasar Palmerah. Dia mengatakan, Senin masih ada satu dua pedagang yang nekad berjualan. Namun, kemudian diomeli pedagang tahu-tempe lain sehingga akhirnya tidak jadi berjualan.

"Sepertinya mereka kompak tidak berjualan sehingga kalau ada pedagang yang berjualan, pasti dagangannya akan diangkut," tuturnya.

Sobirin, pedagang ikan di Pasar Slipi, mengatakan kemungkinan para pedagang tahu-tempe akan mulai berjualan Kamis dan menaikkan harga.

"Sebenarnya beberapa hari lalu mereka sudah menaikkan harga. Tempe, misalnya, biasanya Rp5.000, beberapa waktu lalu sudah dijual Rp6.000," ujarnya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013