teknologi pemurnian garam tersebut telah berhasil mendongkrak nilai tambah garam, terutama kualitas garam jauh lebih baik dibanding kualitas produksi garam selama ini.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan teknologi pemurnian garam sederhana dalam rangka mendukung program pemberdayaan usaha garam rakyat.

"Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) telah mengembangkan teknologi pemurnian garam sederhana produksi Puslitbang Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP bekerja sama dengan Universitas Hang Tuah Surabaya," kata Kepala Balitbang KP, Ahmad Poernomo, di Jakarta, Selasa.

Menurut Ahmad Poernomo, teknologi pemurnian garam tersebut telah berhasil mendongkrak nilai tambah garam, terutama kualitas garam jauh lebih baik dibanding kualitas produksi garam selama ini. Alat pemurnian garam tersebut telah diterapkan sejak 2009 sebagai Iptek untuk masyarakat atau lebih dikenal sebagai Iptekmas garam.

Balitbang, ujar dia, terus mengembangkannya di 18 lokasi kelompok penerima tersebar di Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Sedangkan pada 2012, KKP menyatakan bahwa paket teknologi pemurnian garam telah mengalami penyempurnaan.

"Alat ini mampu meningkatkan tingkat kemurnian rata-rata kandungan NaCl 88 persen garam krosok menjadi garam halus dengan kandungan NaCl lebih dari 94 persen atau mendekati kemurnian garam industri," katanya.

Ia juga mengatakan, alat teknologi tersebut secara langsung akan mendukung upaya pemerintah melalui Pugar yang telah diluncurkan KKP sejak 2009 guna mencapai swasembada garam rakyat.

Kepala Balitbang juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan teknologi tepat guna demi kepentingan masyarakat pesisir.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013