Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Indonesia merayakan Hari Jadi PBB ke-68 dengan menyelenggarakan seminar dan pameran foto bertema Kemitraan RI-PBB.

Seminar yang bertajuk "Kemitraan Indonesia-PBB Menuju Masa Depan" dan pameran 87 foto kegiatan PBB di Indonesia dan Indonesia di kancah PBB tersebut dibuka secara resmi di kompleks Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis.

Seminar dalam rangkaian "Hari PBB" tersebut berlangsung setengah hari, sementara pameran foto Indonesia-PBB di Gedung Pancasila akan dibuka untuk umum hingga 30 Oktober 2013.

"Perayaan hari ini seharusnya menjadi momen untuk mempertahankan eratnya kemitraan kita di masa lalu dan memproyeksikan yang harus ditingkatkan di masa depan," kata Direktur Jenderal Hubungan Multilateral Kemlu Hasan Kleib dalam pidato sambutan pembukaan seminar di Gedung Nusantara, Kemlu, Jakarta, Kamis.

Menurut Hasan, pemerintah dan rakyat Indonesia mendukung penuh misi PBB di bidang hak asasi manusia, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan yang setara.

Oleh karena itu, Hasan menambahkan Indonesia dan PBB perlu menemukan cara-cara baru untuk berkontribusi membentuk kemitraan yang lebih baik, lebih luas dan dalam di masa depan.

Sementara itu, Koordinator Badan-badan PBB di Indonesia Douglas Broderick mengatakan Indonesia memiliki peran yang besar dalam memberikan contoh kepada masyarakat global tentang bagaimana mengarahkan pertumbuhan ekonomi dan mempromosikan perdamaian.

Indonesia telah berpartisipasi dalam Pasukan Perdamaian PBB sejak 1957 dan bertugas di enam wilayah konflik yang berbeda dan sekarang, Broderick menggarisbawahi usaha Indonesia untuk mencapai target sepuluh besar negara yang berkontribusi dalam misi PBB dengan mengirim 3.500 pasukan hingga 2014.

Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama di dunia yang dianugerahi PBB sebagai Pemenang Global dalam Pengurangan Risiko Bencana pada 2011.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga terpilh sebagai salah satu ketua dalam Panel Tingkat Tinggi (HLPEP) PBB untuk Agenda Pertumbuhan Pasca-2015 bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf pada Mei 2013.

"Ini adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk memperoleh perhatian dunia atas komitmennya yang mengakar kuat kepada PBB," kata Broderick.

Broderick menambahkan sebagai negara demokratis dan pluralistik dengan pertumbuhan generasi muda yang dinamis, Indonesia akan menjadi tumpuan untuk mendukung PBB di masa yang akan datang.

"Kami menyambut baik ikatan antara PBB dan Indonesia di dalam kemitraan, dan kami mengapresiasi usaha untuk membawa sejarah dan capaian kita di masa lalu, serta rencana kita di masa depan kepada publik melalui rangkaian acara Hari PBB ini," kata dia.

(A060/H-KWR)

Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013