New York (ANTARA News) - Kurs dolar menguat terhadap euro dan mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar menunggu untuk melihat apakah pembuat kebijakan Federal Reserve akan mengatakan tentang ekonomi setelah pertemuan mereka pada Rabu.

The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan stimulusnya 85 miliar dolar AS per bulan tidak berubah, tetapi masih bisa memberikan gambaran tentang kapan pengurangan program QE3 yang banyak diantisipasi bisa dimulai, lapor AFP.

Pada pukul 21.00 GMT (Rabu pukul 04.00 WIB), euro berada di 1,3744 dolar, dibandingkan dengan 1,3785 dolar pada akhir Senin.

Dolar naik menjadi 98,17 yen dari 97,65 yen, sementara euro berada di 134,93 yen, naik dari 134,62 yen.

Pound Inggris jatuh terhadap greenback, menjadi 1,6045 dolar dari 1,6141 dolar, sementara dolar naik menjadi 0,8988 franc Swiss dari 0,8955 franc.

Dolar telah terus merosot sejak September ketika Fed mengejutkan pasar dengan menahan diri kembali dari pemangkasan stimulusnya.

Sejak itu gambaran ekonomi AS telah sedikit memburuk karena pertumbuhan terpukul oleh 16 hari penutupan sebagian kegiatan pemerintah pada awal bulan ini dan kepercayaan melemah karena pertarungan politik di Washington atas kebijakan ekonomi.

Dengan ekspektasi berlanjutnya aliran uang longgar dari The Fed, para pedagang mencari hasil yang lebih tinggi di Eropa, mengirimkan euro ke 1,3830 dolar pada Jumat (25/10), posisi terburuk dolar terhadap euro sejak November 2011.

"Investor telah menjual dolar secara bertahap sejak pertemuan Federal Reserve AS terakhir, tetapi pada malam pertemuan bank sentral berikutnya, kita melihat reli berbasis luas dalam greenback," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.

Tetapi itu sebagian besar mencerminkan pedagang mengurangi posisi jangka pendek dolar, bukan dolar kembali bullish, katanya.

Selain itu, reli terjadi "karena pandangan bahwa setiap kejutan dari Fed akan membuat cenderung naik."


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013