... Claude Verlon dan Ghislaine Dupont, wartawan RFI, ditemukan dalam keadaan meninggal di Mali... "
Paris (ANTARA News) - Tentara Prancis tak pernah punya kontak visual atau fisik dengan orang-orang bersenjata yang menewaskan dua wartawan Prancis di Mali utara, Sabtu, kata seorang pejabat militer Prancis

Juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis, Kolonel Gilles Jarron, mengatakan, mayat dua wartawan itu telah ditemukan patroli Prancis sekitar 10 kilometer (enam mil) di sebelah timur Kidal setelah mereka diinformasikan warga setempat, para wartawan itu telah diculik.

Dua helikopter Prancis tiba di tempat kejadian 50 menit setelah patroli menemukan tubuh mereka, katanya.

Sebelumnya, beberapa laporan media Prancis mengatakan, satu helikopter Prancis telah melacak kendaraan penculik setelah terjadinya penculikan itu.

Kementerian luar negeri Prancis Sabtu membenarkan, dua wartawannya tewas di kota Mali utara Kidal setelah diculik orang-orang bersenjata.

"Claude Verlon dan Ghislaine Dupont, wartawan RFI, ditemukan dalam keadaan meninggal di Mali," kata kementerian dalam satu pernyataan.

"Mereka telah diculik orang-orang bersenjata di Kidal."

Dua wartawan Prancis itu diculik di kota Kidal, Mali utara Sabtu setelah mewancarai seorang anggota gerilyawan separatis.

"Saya hanya memperoleh konfirmasi mereka diculik oleh empat pria bersenjata. Mereka meninggalkan Bamako Selasa menuju Kidal," kata gubernur daerah itu, Kolonel Adama Kamissoko kepada Reuters.

Kedua wartawan itu, dari stasiun radio Prancis RFI, diculik setelah mereka mewawancari penduduk Kidal, Ambeiry Ag Rhissa, seorang pejabat kebudayan lokal kelompok separatis Tuareg MNLA.

"Ketika mereka pergi, saya mendengar suara aneh di luar. Saya segera ke luar untuk melihat dan ketika saya membuka pintu saya, seorang pria yang mengenakan turban menodongkan senjata kepada saya dan mengemukakan kepada saya kembali masuk," kata Rhissa kepada Reuters melalui telepon.

"Saya tidak dapat melihat berapa jumlah orang yang berada di sana," katanya.

Penculikan itu terjadi empat hari setelah empat sandera Prancis yang diculik di Niger oleh Al Qaida cabang Afrika utara September 2010 dibebaskan.

Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pihaknya sedang mengecek informasi itu sementara kementerian pertahanan tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013