... didatangkan dari sejumlah desa yang dibawa menggunakan angkutan sungai dan darat... "
Muara Teweh, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Para penggandrung durian alias duren bolehlah mampir ke Muara Teweh, Kalimantan Tengah, karena kota itu sedang "kebanjiran" buah eksotis khas tropis ini. 

"Durian ini didatangkan dari sejumlah desa yang dibawa menggunakan angkutan sungai dan darat," kata seorang warga Desa Nihan Kecamatan Lahei Barat, Buto, di Muara Teweh, Senin.

Buto yang tinggal di pedalaman Kabupaten Barito ini membawa ratusan durian (Durio zibethinus, L) bersama warga lainnya menggunakan kendaraan bermotor, untuk dijual di Muara Teweh.

Menurut Buto, harga durian yang di jual di sejumlah kawasan di Muara Teweh masih relatif tinggi sekitar Rp20.000-Rp50.000 perbuah.

"Mungkin kalau semua desa panen durian, harganya turun bahkan hanya Rp5.000/buah. Ini terhitung murah dibandingkan sebelumnya," jelasnya.

Selain menggunakan angkutan darat, sejumlah perahu bermuatan durian juga biasanya bersandar di pinggiran Sungai Butong (anak Sungai Barito), kemudian sejumlah pedagang sudah menunggu untuk membeli durian tersebut.

Durian hasil panen di sejumlah desa ini merupakan tanaman yang berusia puluhan tahun dari beberapa jenis lokal dan buah ini merupakan salah satu produk hortikultura unggulan dan dijadikan maskot Kabupaten Barito Utara.

Buah durian ini oleh warga selain disantap langsung, juga dijadikan bahan baku lampuk atau lempok durian (dodol durian) serta tempoyak atau daging durian yang diolah melalui cara fermentasi untuk disuguhkan sebagai pelengkap lauk saat makan.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013