Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian mengenai bagiamana perubahan iklim akan mempengaruhi pola osilasi Samudera India di mana Indonesia berada, memprediksi bahwa jika pemanasan global tak bisa dikendalikan maka cuaca ekstrem menjadi hal lumrah sampai tahun 2050.

Dwikutub Samudera India (IOD) adalah osilasi air panas di sepanjang khatulistiwa.

Ketika terjadi fase positifnya, suhu permukaan laut di Laut Arab meningkat, sedangkan suhu di sekitar Sumatera, Indonesia, menurun.

Sebaliknya, pada fase negatif, berlaku trend yang sebaliknya.

Disebut-sebut sebagai faktor dari kemarau di Australia belakangan ini dan badai-badai yang melanda Afrika Timur pada 1997, fase positif IOD dikait-kaitkan dengan kekeringan di Australia dan suhu panas di Indonesia dalam 6.500 tahun terakhir, kata hasil studi terhadap karang yang sudah membatu itu.

Studi ini juga menyimpulkan bahwa peristiwa-peristiwa positif menjadi lebih sering terjadi, dengan 11 diantaranya tak pernah terjadi dalam masa 30 tahun terakhir, demikian New Scientist dalam laman webnya.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013