Naypytaw (ANTARA News) - Kontingen Indonesia tanpa mendapat emas dari nomor lari 100 meter putra setelah atlet yang turun di final SEA Games 2013 di lintasan lari Wunna Theikdi, Naypyitaw, Selasa gagal menjadi yang tercepat.

Di sektor putra, atlet Indonesia hanya mampu meraih perak lewat Iswandi. Pria asal NTB hanya mampu membukukan catatan waktu 10,51 detik. Sedangkan emas direbut atlet Thailand, Jirapong Meenapra dengan waktu 10,48 detik.

Untuk perunggu direbut atlet asal Singapura, Muhammad Amirul Jamal dengan catatan waktu 10,55 detik. Pelari Indonesia lainnya yaitu Sapwaturrahman hanya finis kelima dengan waktu 10,65 detik.

"Saya hanya kalah pengalaman saja. Untuk akselerasi bagus. Lawan memiliki jam terbang tinggi dibandingkan saya," kata Iswandi usai menerima medali.

Menurut dia, meski hanya meraih perak dirinya mengaku sangat bangga. Apalagi medali yang diraih didapat pada SEA Games pertamanya pada nomor lari 100 meter putra.

"Dari PASI sebenarnya tidak ada target. Tapi saya tetap berusaha semaksimal mungkin. Dan akhirnya meraih hasil ini," katanya menambahkan.

Untuk sektor putri, Indonesia gagal mempersembahkan medali. Satu-satunya atlet yang diturunkan yaitu Lusiana Satriani hanya finis di urutan keenam dengan catatan waktu 12,20 detik.

Medali emas direbut atlet asal Vietnam, Thi Huong Vu dengan waktu 11,59 detik. Medali perak direbut oleh Neeranuch Klomdee asal Thailand dengan waktu 11,85 detik dan perunggu direbut Tassaporn Wannakit dari Thailand dengan waktu 11,91 detik.

Pelatih atletik Indonesia, Henny Maspaitela mengatakan, hasil yang diraih oleh Iswandi cukup membanggakan. Apalagi peraih emas PON 2012 itu baru pertama kali turun di nomor lari 100 meter SEA Games.

"Ini pengalaman bagus buat dia. Catatan waktunya hanya beda tiga perseratus detik. Ini jelas menjadi hal bagus untuk ke depannya," katanya saat dikonfirmasi.

Kontingen atletik Indonesia pada hari ketiga mampu meraih satu emas dan tiga perak. Emas didapat dari nomor lompat jangkit putri serta medali perak dari nomor 400 meter lari gawang dan 5.000 meter putri.  (*)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013