Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning mengkritik gaya kepemimpinan Wakil Gubernur Banten yang juga kader PDIP, Rano Karno, karena tidak memberi manfaat bagi rakyat Banten dan partai.

"Kebobrokan Atut tetap tidak dapat dihindarkan dari Rano karena apa pun mereka berdua," kata Ribka di sela-sela peringatan Hari Ibu oleh PDIP di Jakarta, Minggu.

Ketua Komisi IX DPR RI itu mengatakan penampilan Lembaga Eksekutif Banten luar biasa glamor, padahal di Kota Serang angka kemiskinan naik, rumah sakit masih menolak pasien, dan atap sejumlah sekolah roboh.

"Januari tahun lalu, saya sebagai Ketua DPD PDIP Banten mencabut dukungan kepada Atut dan Rano," katanya.

Rano Karno, lanjut Ribka, harus terus dikritisi meskipun tidak suka dengan gayanya mengkritisi.

"Rano, yang kamu hadapi itu 12 juta rakyat. Bukan keluarga Si Doel yang cuma lima orang. Nah, Rano harus tetap mendekat ke fraksi dan struktur supaya dia didukung kuat," katanya.

Ribka mengaku sayang kepada Rano Karno dan lebih memilih langsung mengkritisinya sebagai kakak perjuangan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan kepada Menteri Dalam Negeri agar Wakil Gubernur Banten melantik Walikota dan Wakil Walikota Tangerang terpilih, Arief R Wismansyah-Sachrudin.

"Wakil Gubernur Provinsi Banten diberikan wewenang melantik Walikota Tangerang. Persetujuan pendelegasian tersebut atas instruksi Presiden melalui Mendagri," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.

Pada Jumat (20/12), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, terkait kasus pemberian hadiah kepada Akil Mochtar semasa menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi dalam menangani sengketa Pilkada Lebak.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013