Jenderal Mohamed Saeed sedang meninggalkan rumahnya di sebuah permukiman di Kairo Barat, ketika para pria bersenjata yang mengendarai motor menembakinya, dan peluru mengenai kepala dan dada.
Kairo (ANTARA News) - Kelompok bersenjata mengendarai sepeda motor menembak mati seorang jenderal polisi, yang merupakan staf menteri dalam negeri, di Kairo, Selasa pagi.

"Jenderal Mohamed Saeed sedang meninggalkan rumahnya di sebuah permukiman di Kairo Barat, ketika para pria bersenjata yang mengendarai motor menembakinya, dan peluru mengenai kepala dan dada," kata pejabat keamanan.

Ia meninggal di rumah sakit akibat luka-luka yang dialaminya, sementara para pelakunya melarikan diri.

Saeed adalah kepala "departemen teknik" menteri dalam negeri Mohamed Ibrahim.

Serangan itu terjadi sehari setelah militer Mesir mendukung Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, yang memimpin penggulingan mantan presiden Mohammed Moursi, untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Peristiwa itu juga terjadi bersamaan dengan dimulainya sidang kedua mantan presiden terguling, Moursi, yang penggulingannya telah memecah belah rakyat Mesir di tengah satu tindakan pembersihan keras terhadap pendukungnya.

Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim sendiri juga telah jadi sasaran oleh satu bom mobil pada 5 September di Kairo. Ia selamat tanpa cedera.

Serangan itu diklaim oleh kelompok Ansar Beit al-Maqdis yang pro Al-Qaida, atau Partisans of Jerusalem.

Kelompok itu juga mengaku melakukan sejumlah serangan bom yang paling banyak menelan korban jiwa di seluruh negara itu setelah Moursi digulingkan. Demikian diberitakan AFP.

Kelompok itu mengatakan pihaknya melakukan empat serangan bom yang ditujukan pada polisi di Kairo, Jumat yang menewaskan enam orang, sehari sebelum Mesir memperingati ulang tahun ketiga penggulingan presiden Hosni Mubarak.

(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014