Saya tidak kasih tenggat waktu, nanti disangka melanggar HAM."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang tinggal 20 meter dari pinggiran Kali Ciliwung mengalah untuk direlokasi.

"Kalau mereka nggak mau pindah, solusinya mereka ngalah 20 meter. Kalau warga Kampung Duri gak mau kalah nggak apa-apa, asal warga Kampung Pulo dulu ngalah sama saya," ujarnya di Balaikota, Rabu.

Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan 400-an rumah susun yang tersedia di kawasan Jakarta Timur; seperti di Rusun Komarudin dan Rusun Cipinang Besar Selatan.

Penggeseran tersebut, dikemukakan mantan Bupati Belitung Timur itu, untuk memberi kesempatan bagi Pemprov DKI Jakarta membangun dinding turab (sheet pile) guna menghindari banjir yang selama ini mendera wilayah Kampung Pulo.

"Nah, Anda minggir dulu kita kerjain. Musim hujan yang akan datang tinggal 10 bulan lagi, kalau disodet tidak keburu," kata Ahok.

Meski demikian, ia mengemukakan, tidak akan menekan warga dengan tenggat waktu karena khawatir akan menimbulkan gejola yang dapat dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Saya tidak kasih tenggat waktu, nanti disangka melanggar HAM. Kemarin saya ngomong tidak akan kasih 20 meter itu aja orang udah marah sama saya," katanya.

Jumlah warga Kampung Pulo yang terdata Pemprov DKI Jakarta sebanyak 5.000 warga, dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak rencana pembuatan sheet pile sebanyak 400 KK. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014