Negara Karibia dalam tahun 2012 belanja untuk produk tekstil mencapai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), belanja pakaian wanita 1,2 miliar dolar AS, dan pakaian pria mencapai 1,2 miliar...
Solo (ANTARA News)- Produk tekstil, batik dan meubel asal Solo dan daerah sekitarnya mempunyai peluang besar untuk bisa masuk pasaran Amerika Selatan dan Karibia, karena potensi yang ada di negara itu cukup besar.

Direktur Amerika Selatan dan Karibia Kementerian Luar Negeri Indonesia Mustafa Taufik Abdul Latif mengatakan hal itu kepada wartawan ketika berkunjung ke Solo, Kamis.

Ia mengatakan pasar di negara-negara itu masih belum jenuh, untuk itu perlu digarap untuk memasarkan berbagai jenis produk yang dihasikan.

"Kita harus mulai mencari pasar baru jangan hanya berorientasi ke pasar tradisional seperti Eropa dan Amerika Serikat saja, karena di pasar ini sudah jenuh. Ya kalau kita tidak siap-siap mulai sekarang bisa celaka," katanya.

Ia mengatakan seperti di Negara Karibia dalam tahun 2012 belanja untuk produk tekstil mencapai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), belanja pakaian wanita 1,2 miliar dolar AS, dan pakaian pria mencapai 1,2 miliar, belum untuk yang lainnya.

Dikatakan sementara itu untuk di Solo dan sekitarnya merupakan penghasil produk tekstil dan meubel.

"Ya kami berharap para pengusaha di Solo dan sekitarnya mau menggarap potensi pasar yang ada ini," katanya.

"Indonesia mempunyai perwakilan di negara-negara Amerika Selatan, silahkan kalau mau memanfaatkan untuk promosi. Kami akan membantunya. Para pengusaha di sini jika perlu tidak usaha datang ke sana, tetapi cukup kirim barang-barangnya nanti saya akan bantu memamerkan di kedutaan," kata Mustafa.

Ia mengatakan, peluang pasar yang ada itu tidak hanya di Karibia saja, tepai juga negara-negara lainnya seperti Brazil, Argentina dan lain-lain, ini semuanya juga belum digarap oleh para pengusaha asal Indonesia.

"Belanja negara-negara di Amerika Selatan itu cukup besar, dan barang-barang yang dibeli itu di Indonesia banyak, maka sayang peluang ini kalau tidak dimanfaatkan," kata Mustafa sambil menambahkan demikian pula halnya di sektor pariwisata juga belum ditangani secara maksimal.

(J005)

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014