Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar bergerak di kisaran sempit terhadap yen dan euro di Asia pada Jumat, karena investor menunggu data pekerjaan AS hari ini untuk petunjuk tentang keadaan ekonomi terbesar di dunia itu.

Mata uang AS diambil 103,00 yen pada perdagangan sore di Tokyo, sedikit turun dari 103,08 yen di New York pada Kamis sore, tetapi lebih tinggi dari 102,72 yen di Tokyo pada Kamis pagi.

Euro, yang menguat pada Kamis di dorong prospek positif ekonomi zona euro dari Bank Sentral Eropa (ECB), merosot menjadi 1,3856 dolar dan 142,72 yen dari 1,3861 dolar dan 142,88 yen.

ECB pada Kamis mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah untuk bulan keempat berturut-turut, menilai bahwa pemulihan ekonomi yang baru lahir di blok tersebut tetap di jalurnya.

Sebagian besar data ekonomi yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa momok deflasi -- spiral merusak dari penurunan harga di mana konsumen menunda pembelian, sehingga menghancurkan gaji, pekerjaan dan investasi --- tetap terkendali.

Tetapi investor sedang memantau untuk melihat apakah para pembuat kebijakan akan menarik pelatuk pada langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut .

"Pasar valas lebih tertarik pada apa yang ECB lakukan dengan pertumbuhan dan prakiraan inflasi, daripada krisis Ukraina," National Australia Bank mengatakan dalam sebuah catatan.

Amerika Serikat dan Rusia sedang bekerja untuk menyelesaikan krisis di Eropa Timur, yang meletus ketika anggota parlemen setuju untuk mengirimkan pasukan ke semenanjung Krimea yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia, setelah pemerintah Ukraina pro-Moskow tersingkir.

Dolar mendapat dukungan dari data yang menunjukkan klaim manfaat pengangguran turun ke tingkat terendah tiga bulan pada pekan lalu, meningkatkan harapan untuk laporan pekerjaan bulanan yang kuat pada Jumat sore waktu AS.

"Jika payrolls non-pertanian mengecewakan lagi, pasangan ini kemungkinan akan ditarik kembali ke sekitar 102,50 yen setelah kenaikan baru-baru ini," Osao Iizuka, kepala perdagangan valas Sumitomo Mitsui Trust and Banking, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Tetapi penurunan tajam dalam dolar tidak mungkin karena pasar telah memperhitungkan dalam kemungkinan angka lemah akibat cuaca musim dingin yang keras, ia menambahkan.

Dolar melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik lainnya.

Unit AS melemah menjadi 11.415 rupiah Indonesia dari 11.545 rupiah pada Kamis, menjadi 61,02 rupee India dari 61,75 rupee dan menjadi 44,46 peso Filipina dari 44,70 peso.

Greenback juga turun menjadi 1.063,58 won Korea Selatan dari 1.066,45 won, menjadi 32,28 baht Thailand dari 32,30 baht dan menjadi 1,2643 dolar Singapura dari 1,2676 dolar Singapura.

Dolar Australia menguat menjadi 90,85 sen AS dari 90,18 sen, sedangkan yuan China dibeli 16,84 yen terhadap 16,76 yen, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014