Kami sukses meningkatkan kelebihan yang kami punya serta memanfaatkan kelemahan lawan
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putra Surabaya Samator kembali menyandang gelar juara BSI Proliga setelah pada Grand Final di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, mengalahkan Jakarta Pertamina Energi dengan skor telak 3-0 (25-20, 25-22 dan 25-14).

Kemenangan ini dinilai sangat berharga karena selama lima tahun terakhir tim asal Jawa Timur itu selalu gagal menjadi yang terbaik. Dengan kemenangan ini Samator telah empat kali menjuarai kompetisi bola voli tertinggi di Tanah Air itu.

Surabaya Samator meraih juara pertama kali pada 2004 setelah mengalahkan Bandung Telkomsel. Selanjutnya pada 2007 mengalahkan Jakarta BNI dan pada 2009 menundukkan Jakarta Sananta.

"Kami sukses meningkatkan kelebihan yang kami punya serta memanfaatkan kelemahan lawan. Kuncinya adalah servis, receive (penerimaan) dan block (pertahanan) yang bagus," kata pelatih Samator, Ibarsjah Djanu, usai pertandingan.

Menurut dia, sejak awal pertandingan ia meminta pemain untuk bermain tenang. Selain itu tidak mengharapkan poin dari kesalahan lawan, tetapi poin harus didapat melalui pola serangan yang dibangun oleh pemain di lapangan.

"Wani sukses, wani juara (berani sukses, berani juara)," kata Ibarsjah mengenai mottonya yang terbukti berhasil mengangkat semangat anak-anak asuhnya itu.

Surabaya Samator yang haus dengan juara langsung tancap gas pada awal set pertama. Veleg Dani dan kawan-kawan tak melepaskan momen penting sejak awal dengan menekan Jakarta Pertamina Energi yang dimotori oleh Ayip Rizal.

Poin demi poin berhasil diraih oleh anak asuh Ibarsjah Djanu itu. Jakarta Pertamina Energi sebenarnya berusaha mengejar ketertinggalan namun justru sering melakukan kesalahan sendiri. Hasilnya Samator unggul pada set pertama dengan 25-20.

Memasuk set kedua, pelatih Jakarta Pertamina memasukkan pemain senior Koko Prasetyo. Masuknya pemain timnas voli pantai ini membuat pola permainan tim asal Ibu Kota itu membaik. Kombinasi seranganpun membaik dan berdampak pada perolehan poin yang ketat.

Kondisi ini membuat Samator goyah. Permainan rapi yang diperagakan mulai terbaca lawan. Namun, apa yang terjadi pada juara tiga kali Proliga ini mampu dibaca pelatih. Hasilnya pola serangan diubah dan mampu mengakhiri set kedua dengan 25-22.

Pada set ketiga Jakarta Pertamina Energi mulai kehilangan keseimbangan. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Samator. Block rapat dari Toiran beberapa kali mendapatkan poin. Hasilnya, klub kebanggaan masyarakat Jatim ini mampu memperlebar perolehan poin.

Dalam kondisi unggul, pemain Samator bermain dengan tenang. Beberapa kali Putu Randu memacu semangat teman untuk tetap bermain bagus. Akhirnya mereka mampu mengakhiri set ketiga dengan 25-14. Predikat juara diraih dan berhak mendapatkan hadiah Rp175 juta, sedang Jakarta Pertamina Energi sebagai peringkat dua menerima Rp100 juta.

Sementara itu Jakarta Electric PLN merebut posisi ketiga setelah mengalahkan sang juara bertahan Palembang Bank Sumsel Babel dengan skor 3-2 (25-27, 26-24, 23-25, 25-20 dan 15-12).

Sebagai pemenang ketiga, Jakarta Electric PLN pun berhak atas hadiah uang sebesar Rp75 juta. 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014